Jakarta, IDM – Italia mengerahkan pasukan anti-drone untuk menjamin keamanan proses pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar pada Sabtu (26/4).
Dilansir dari The Telegraph, Jumat (25/4), setidaknya terdapat dua prajurit Italia yang terlihat membawa dua jenis senjata anti-drone yang berbeda. Mengenakan seragam tempur, mereka berjaga di sekitar St. Peter Square bersama Swiss Guard dan Pasukan Keamanan Vatikan itu sendiri yang berjumlah kecil. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika St. Petra untuk ziarah ratusan ribu umat Katolik.
Baca Juga:ย Cina Tegaskan Tidak Pasok Senjata ke Rusia
Salah satu prajurit Italia yang tidak disebutkan namanya menjelaskan bahwa senjata anti-drone berwarna hitam itu beratnya sekitar tujuh hingga delapan kilogram dengan panjang sekitar satu meter. Berfungsi untuk jamming sinyal agar hilang kendali dan jatuh.
“Ini adalah pembunuh drone. Jika kami menemukan drone, kami dapat mengganggu sinyal ke pengendali dan memaksanya jatuh ke tanah. Drone itu langsung jatuh ke tanah. Kami telah berlatih menggunakannya selama beberapa tahun,” ujarnya.
Sementara, senjata anti-drone lainnya memiliki tiga laras, dengan lebar masing-masing sekitar 10 centimeter. Namun, prajurit itu tidak mengungkapkan di mana senjata itu diproduksi.
Baca Juga: Peringati HUT ke-76, Angkatan Laut Cina Gelar Open Ship Day
Adapun, Italia sudah memberlakukan zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma. Basilika Santa Maria Maggiore akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Paus Fransiskus.
Pesawat tempur juga telah bersiaga dan unit penembak jitu dikerahkan di atap gedung sepanjang Via della Conciliazione, jalan lebar menuju St. Peter Square. (bp)