Jakarta, IDM โ Pemerintah Israel telah berkonsultasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum melancarkan serangan skala besar ke Jalur Gaza pada Selasa (18/3) dini hari.
“Pemerintahan Trump dan Gedung Putih dimintai pendapatnya oleh Israel terkait serangan mereka di Gaza malam ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada Fox News, dikutip pada Selasa (18/3).
Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan di Gaza, 200 Orang Tewas
Serangan Israel ini menjadi yang terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas pada 19 Januari lalu dan secara otomatis merusak potensi kesepakatan gencatan senjata diperpanjang.
“Seperti yang telah diperjelas oleh Presiden Trump, Hamas, Houthi, Iran, semua pihak yang berusaha meneror bukan hanya Israel, tetapi juga Amerika Serikat, akan menghadapi harga yang harus dibayar, kekacauan akan terjadi,” ujar Leavitt
Baca Juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Tandatangani Perjanjian Damai
“Semua teroris di Timur Tengah, lagi-lagi Houthi, Hezbollah, Hamas, Iran, dan Iran sendiri harus menanggapi serius pernyataan Presiden Trump ketika dia mengatakan bahwa dia tidak takut membela orang-orang yang taat hukum, dia tidak takut membela Amerika Serikat, teman-teman dan sekutu kita, Israel,” sambungnya.
Melansir AA, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan bahwa lebih dari 322 warga Palestina telah tewas dan hilang di Jalur Gaza dalam kurun waktu lima jam sejak Israel kembali melancarkan serangan genosida. (bp)