Jakarta, IDM โ TNI AL membahas rencana pengembangan pembangunan pangkalan angkatan laut di wilayah choke point perairan Indonesia, pada rapat koordinasi logistik yang dipimpin oleh Aslog KSAL Laksamana Muda Eko Sunarjanto, Jakarta, Kamis (6/3).
“Pemenuhan fasilitas pangkalan juga perlu dilaksanakan untuk mendukung alutsista dalam melaksanakan operasi dan perawatan serta pengembangan pembangunan fasilitas pangkalan pada choke point,” ujar Eko, dikutip dari laman TNI AL, Jumat (7/3).
Adapun choke point choke point adalah jalur sempit strategis yang menghubungkan dua area yang lebih besar satu sama lain. Dalam hal perdagangan maritim, biasanya selat atau kanal memiliki volume lalu lintas tinggi karena lokasinya yang optimal.
Baca Juga: Koarmada II Evaluasi Latihan MNEK 2025
Dari sepuluh choke point yang berada di dunia, empat di antaranya ada di Indonesia, yaitu Selat Malaka , Selat Sunda , Selat Lombok, dan Selat Makassar.
Kemudian dalam rapat tersebut, Eko juga memaparkan saat ini TNI AL dihadapkan sejumlah tantangan pada bidang logistik.
“Kemajuan teknologi perlu dilaksanakan modernisasi terhadap alutsista, pengembangan integrasi sistem senjata, dan pemantauan maritim untuk mendukung pertahanan negara di laut,” jelasnya.
Kemudian, tantangan lainnya pada bidang logistik TNI AL ialah dalam mendukung kesiapan alutsista untuk kegiatan operasi dan latihan.
Baca Juga: Helikopter Panther HS-1303 TNI AL Latihan Ruang Terbatas di Biak
“Kita dihadapkan dengan kondisi teknis dan usianya perlu dilaksanakan perawatan dan perbaikan alutsista agar selalu siap tempur dan siap operasi,” kata Eko.
Oleh karena itu, Eko berharap hasil-hasil rapat koordinasi logistik ini dapat segera diimplementasikan oleh seluruh jajaran logistik TNI AL di satuan masing-masing untuk meningkatkan kesiapan dan efektivitas operasional dalam mendukung tugas pokok.
“Kita semua perlu bersinergi, menyamakan visi dan melaksanakan sinkronisasi dalam rangka menyiapkan logistik, alutsista, dan fasilitas pangkalan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program kerja TNI AL 2025 untuk mendukung pembangunan kekuatan pertahanan negara di laut menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (at)