Jakarta, IDM – Enam perwira TNI Angkatan Udara (TNI AU) menerima penghargaan atas dedikasi serta kontribusi mereka dalam pengembangan teknologi persenjataan nasional, yaitu Bom MK-81 RI Live yang merupakan bom tajam standar NATO dan dapat digunakan oleh pesawat tempur TNI AU.
Penghargaan khusus tersebut diberikan oleh PT Pindad, yang diwakili oleh Direktur Produksi PT Pindad Hera Rosmiati, di Ruang Auditorium Pindad, Bandung, Selasa (18/2).
Personel TNI AU yang menerima penghargaan diwakili oleh Dandepohar 60 Kolonel Tek Sapta Jengkar P; Kalab Senamu Dislitbangau Letkol Tek Y. H. Yogaswara; Kalab Jikur Dislitbangau Mayor Tek Handoko; serta Lettu Sus Giri Yudo. Keempatnya dinilai memiliki peran penting dalam memastikan Bom MK-81 RI Live memenuhi standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Baca Juga:ย Puluhan Personel TNI Ikuti Pendidikan Siber TNI AU A-I di Skadik 506
“Kontribusi para perwira mencakup berbagai aspek teknis, mulai dari desain, analisis, simulasi, fabrikasi, hingga uji coba dan sertifikasi,” tulis Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) dikutip Rabu (19/2).
Pengembangan Bom MK-81 Live merupakan kolaborasi TNI AU, dalam hal ini Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara, disingkat (Dislitbangau) dengan PT Pindad.
“Uji coba operasional Bom MK-81 Live telah dilakukan menggunakan pesawat EMB-314 Super Tucano dengan hasil yang sangat memuaskan. Keberhasilan ini menegaskan bahwa bom tersebut telah memenuhi semua persyaratan teknis dan siap untuk diproduksi massal dalam waktu dekat,” jelas Dispenau.
Baca Juga: Perjuangan TNI Gagalkan Penyelundupan di Sungai Mahakam
Keberhasilan pengembangan bom MK-81 RI Live menunjukkan kolaborasi yang erat antara TNI AU dan industri pertahanan nasional. Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menciptakan alutsista berkualitas tinggi secara mandiri.
Ke depan, diharapkan kolaborasi ini dapat terus berlanjut dalam proyek-proyek strategis lainnya guna memperkuat pertahanan udara Indonesia dan mendukung program pemerintah dalam memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
“Dengan produksi massal Bom MK-81 RI Live, TNI AU kini memiliki opsi persenjataan yang lebih mandiri tanpa harus bergantung pada impor dari luar negeri,” pungkas Dispenau. (yas)