Jakarta, IDM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa negaranya akan mengambil alih Jalur Gaza yang hancur akibat perang Israel-Hamas dan warga Palestina akan direlokasi ke negara lain.
Hal itu Trump ungkapkan saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di AS, yang disiarkan melalui YouTube The White House, pada Rabu (5/2).
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan tugas di sana. Kami akan menguasainya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi itu,” kata Trump.
Baca Juga: Cina Kecam Patroli Udara Gabungan Filipina-AS
“Dan menyingkirkan bangunan-bangunan yang hancur, meratakannya, menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi masyarakat di area tersebut,” sambungnya.
Sebelumnya, Trump mengusulkan agar warga Palestina direlokasi ke negara-negara Arab lainnya seperti Yordania dan Mesir. Sebab, Jalur Gaza penuh kehancuran dan tidak layak huni.
“Jadi saya pikir orang-orang tidak boleh kembali ke Gaza. Saya pikir Gaza sangat tidak beruntung bagi mereka. Mereka hidup seperti di neraka. Mereka hidup seperti Anda tinggal di neraka. Gaza bukanlah tempat yang layak bagi orang-orang untuk tinggal,” imbuhnya.
Baca Juga: Negara-negara Arab Tolak Relokasi Warga Palestina dari Gaza
“Satu-satunya alasan mereka ingin kembali, dan saya sangat yakin itu, adalah karena mereka tidak punya alternatif. Apa alternatifnya jika tidak ada alternatif lain? Jika mereka punya alternatif, mereka lebih suka tidak kembali ke Gaza dan tinggal di alternatif yang indah dan aman,” jelasnya.
Rencana relokasi ini telah diungkapkan Trump beberapa kali. Menanggapi hal itu, lima menteri luar negeri (menlu) yakni Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, serta penasihat presiden Palestina Hussein al-Sheikh telah mengirimkan surat penolakan ke AS atas rencana tersebut.
“Rekonstruksi di Gaza harus dilakukan melalui keterlibatan langsung dan partisipasi masyarakat Gaza. Warga Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu membangunnya kembali,” tulis pernyataan bersama tersebut melansir Axios. (bp)