Jakarta, IDM – Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) melakukan uji coba terhadap pengembangan teknologi baru pesawat nirawak (drone) multicopter di atas KRI Semarang-594, Surabaya, Jumat (20/12).
Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, mengungkapkan pengembangan drone tersebut berjenis vertical take off landing (VTOL) fixed wing.
“Uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif,” ungkap Adam, dikutip dari keterangan Dispen Puspenerbal, Senin (23/12).
Baca Juga: Orientasi Satuan, Prajurit Baru Batalyon Komando 469 Kopasgat Asah Naluri Tempur
Adapun dalam uji coba yang melibatkan dua personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, pada uji pertana drone tersebut berhasil melakukan orientasi pilot.
Sedangkan pada uji terbang kedua, drone yang dilengkapi kamera Topotech DIT 30B tersebut melakukan ujinkemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).
“Hasil uji fungsi ini menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar,” kata Adam.
Baca Juga: KSAD Sebut Akan Libatkan Kowad untuk Program Makan Bergizi
Dia menjelaskan, thermal image video pada drone tersebut berfungsi dengan sangat baik untuj mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh.
“Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan,” jelasnya.
Adam menyampaikan keberhasilan uji coba drone tersebut menjadi peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian serta mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.
Baca Juga: Satgas Kizi TNI Membantu Pembangunan Hanggar Helikopter di Afrika Tengah
“Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujar Adam.
Drone multicopter VTOL fixed wing ini diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.
“TNI AL optimis, pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL fixed wing drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim semakin kompleks,” pungkasnya. (at)