Jakarta, IDM – Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Joint Chief of Staff/JCS) mengatakan bahwa negara tetangganya akan mengerahkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke Rusia.
Peralatan yang akan dikirim Korea Utara (Korut) kemungkinan termasuk drone bunuh diri, menyusul bantuan militer ke Rusia sebelumnya berupa peluncur roket 240 mm dan artileri swagerak (self-propelled artillery) 170 mm.
Baca Juga: Pesawat Tempur F/A-18 AS Jatuh di Laut Merah’
“Penilaian menyeluruh berbagai intelijen menunjukkan bahwa Korut sedang bersiap untuk merotasi atau menambah pengerahan pasukan (di Rusia), sedangkan saat ini telah memasok peluncur roket 240 milimeter dan artileri swagerak 170 mm,” kata JCS melansir Yonhap, Senin (23/12).
“Ada juga beberapa tanda bahwa Korut bergerak untuk memproduksi dan memasok drone bunuh diri, yang pertama kali diperkenalkan selama inspeksi di lokasi oleh Kim Jong-un pada bulan November,” sambungnya.
Pada pertengahan November lalu, Presiden Korut Kim Jong Un memerintahkan produksi massal drone bunuh diri usai mengawasi uji coba drone serang darat dan laut, yang diproduksi lokal oleh Kompleks Teknologi Udara Nirawak (Unmanned Aerial Technology Complex/UATC).
Di tengah tren penggunaan drone sebagai sarana militer, Kim mengklaim negaranya memiliki potensi penuh untuk memproduksi berbagai jenis drone dan akan mendorong “metode taktis baru dan menjanjikan” dalam perang modern.
Baca Juga: Terus Bertambah, Jumlah Korban Tewas di Gaza Mencapai 45.227 Orang
Berdasarkan hal tersebut, JCS memproyeksikan Korut akan terus mendukung Rusia di tahun depan, sebagai upaya Kim agar pasukannya memperoleh pengalaman peperangan praktis dan kesepakatan pengembangan atau modernisasi senjata konvensional.
“Kerja sama dalam berbagi informasi dengan Amerika Serikat (AS) serta membangun sikap kesiapan yang tegas sangat penting karena ada juga kemungkinan Korut mencoba berbagai provokasi, seperti peluncuran rudal balistik antarbenua atau uji coba nuklir untuk meningkatkan daya tawarnya terhadap AS,” kata JCS. (bp)