Jakarta, IDM โ TNI AL dan Tentera Laut Diraja Brunei Darussalam menyusun skenario operasi fase laut (sea phase) latihan bersama Helang Laut 21 B/24 melalui perencanaan taktis (TFG) di Surabaya, Selasa (19/11).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko mengatakan, kegiatan TFG dipimpin langsung oleh Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Rivo De Havilland.
“TFG bertujuan menyelaraskan serta memperkuat koordinasi dan sinergi kedua delegasi dalam melaksanakan skenario latihan di laut saat sea phase di Laut Jawa nanti,” kata Widyo dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Rabu (20/11).
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, KSAU Tanam Padi di Lanud Halim Perdanakusuma
Dia menjelaskan, TFG memadukan perencanaan taktis dengan menggunakan peta besar dan miniatur kapal agar memungkinkan setiap peserta dari prajurit TNI AL dan Angkatan Laut Brunei memahami rencana operasi dan simulasi skenario nyata di laut.
“Dalam TFG tersebut, prajurit dari KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI Tombak-629 unsur serta pilot Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) turut terlibat secara aktif bersama prajurit Angkatan Laut Brunei,” jelasnya.
Adapun sebelum pelaksanaan TFG, para peserta mengikuti berbagai kegiatan pendukung, antara lain pengantar operasi skenario (Opso Brief) yang memberikan gambaran umum terkait skenario latihan serta ulasan rencana kegiatan di laut (OCS Brief).
Terpisah, Pangkoarmada II Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo menyatakan, TFG menjadi bagian penting dalam membangun pemahaman bersama dan saling mengenal prosedur operasi,
Baca Juga: TNI Target Program Ketahanan Pangan 5.000 Hektar di Jawa Timur
“Latihan ini menjadi langkah signifikan untuk meningkatkan keterampilan taktik dan teknik serta memperkuat kerja sama di antara angkatan laut kedua negara,” kata Ariantyo.
Sebelumnya, latma Helang Laut dengan sandi operasi 21 B/24 dijadwalkan berlangsung selama sepekan, yakni 17-23 November yang digelar di Surabaya dan Laut Jawa.
Angkatan laut kedua negara masing-masing mengerahkan dua kapal perang. TNI AL, dari Satuan Kapal Eskorta dan Satuan Kapal Cepat Koarmada II menugaskan fregat KRI Frans Kaisiepo-368 dan kapal cepat rudal 60 meter KRI Tombak-629. Selain itu, TNI AL juga menurunkan helikopter Panther HS-1311 dari Puspenerbal.
Sementara Angkatan Laut Brunei mengirimkan dua kapal perangnya yang terdiri dari jenis patroli cepat KDB Darulaman 08 dan patroli kelas Ijtihad. KDB Syafaat 19. Kedua kapal ini tiba di Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (17/11).
Baca Juga: Warga Perbatasan Kalimantan Serahkan Senpi Rakitan ke TNI
Tak hanya itu, TNI AL juga menerjunkan tim visit, board, search, and seizure (VBSS) dari (masing-masing) KRI. Sementara Angkatan Laut Brunei menyertakan satu tim pasukan khusus atau Navy Surface Action Group (NAVSAG).
Selama sepekan latihan, TNI AL dan Angkatan Laut Brunei bakal menjalani dua fase latihan yang terdiri dari fase darat (harbour phase) dan fase laut. Pada fase darat, kegiatan meliputi kunjungan kehormatan (courtesy call), cocktail reception, Helang Laut cup (kompetisi olahraga), pre-sail Conference, dan Professional Sharing Session, program tur dalam kota bagi Angkatan Laut Brunei.
Kemudian, untuk fase laut TNI AL bersama Angkatan Laut Brunei akan melaksanakan materi latihan yang meliputi officer of the watch maneuvering exercise, photo exercise (photoex), screen exercise (screenex), gunnery exercise (gunnex), publication exercise (pubex), naval surface interception comms (NSIC), dan VBSS. (at)