Jakarta, IDM โ Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
“Hari ini, dalang dari hari kejahatan ini sudah tiada. Yahya Sinwar telah meninggal. Ia dibunuh di Rafah oleh para prajurit pemberani dari IDF. Namun, ini bukanlah akhir dari perang di Gaza, ini adalah awal dari akhir,” kata Netanyahu melalui platform X, pada Jumat (18/10).
Awalnya, IDF melaporkan telah melakukan serangan udara di Gaza, dan membunuh tiga anggota Hamas, yang salah satunya diyakini sebagai Sinwar. IDF kemudian mengonfirmasi telah membunuh Sinwar.
Baca Juga: Iran Peringatkan Konsekuensi Jika Israel Lakukan Serangan Balasan
Pada Juli lalu, Israel juga membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Sejak saat itu, Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin utama Hamas sekaligus mengambil alih peran Haniyeh.
“Poros teror yang dibangun Iran runtuh di depan mata kita. Nasrallah telah tiada. Wakilnya Mohsen telah tiada. Haniyeh telah tiada. Deif telah tiada. Sinwar telah tiada,” ujar Netanyahu.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Sinwar “bergabung dalam serangkaian panjang eliminasi”.
“Sinwar tewas saat dipukuli, dianiaya, dan dalam pelarian. Ini adalah pesan yang jelas bagi semua musuh kita,” kata melalui platform X.
Sementara, Hamas belum mengeluarkan pernyataan terkait pembunuhan Sinwar, dan belum ada indikasi siapa yang akan menggantikannya.
Baca Juga: Australia akan Kirim 49 Tank M1A1 Abrams ke Ukraina
Menanggapi hal tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut telah berbicara dengan Netanyahu dan akan memanfaatkan momen itu untuk memulangkan para sandera.
“Presiden Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu untuk memberi selamat kepadanya atas misi yang dilakukan di Gaza yang menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar,” kata kantor kepresidenan AS melansir Whitehouse.gov.
“Presiden Biden dan Perdana Menteri Netanyahu juga membahas cara memanfaatkan momen ini untuk membawa pulang para sandera dan mengakhiri perang dengan keamanan Israel terjamin dan Hamas tidak akan pernah lagi dapat menguasai Gaza,” tambahnya. (bp)