Jakarta, IDM โ Konflik antara Hizbullah dan Israel terus berkecamuk sejak meledaknya ribuan pager dan radio genggam atau walkie-talkie milik anggota Hizbullah di Lebanon, hingga Hizbullah mendeklarasikan ‘Pertempuran Terbuka’.
Pada Selasa dan Rabu lalu, ribuan alat komunikasi itu meledak, dan Hizbullah meyakini Israel telah menyusupinya dengan bahan peledak. Israel tidak mengonfirmasi maupun membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Serangan Pager di Lebanon Langgar HAM Internasional
Kemudian pada Jumat, Israel meluncurkan serangan udara yang menewaskan total 45 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Hizbullah mengatakan 16 anggotanya tewas, termasuk komandan Hizbullah Ibrahim Aqil dan Ahmed Wahbi.
Pemboman lebih intens dilakukan Israel, yang mengklaim telah menghancurkan ribuan barel peluncur roket milik Hizbullah.
“Dalam beberapa hari terakhir kami telah memberikan serangkaian pukulan terhadap Hizbullah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Jika Hizbullah belum memahami pesan tersebut, saya jamin, mereka akan memahaminya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, melansir Reuters, Senin (23/9).
Baca Juga: India Bantah Amunisinya Masuk ke Ukraina
Sementara, Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan konflik dengan Israel telah memasuki fase baru, yang disebutnya sebagai perang pembalasan terbuka.
“Kita telah memasuki fase baru, yang disebut pertempuran terbuka. Ancaman tidak akan menghentikan kamiโฆ Kami siap menghadapi semua kemungkinan militer,” kata Qassem pada upacara pemakaman komandan senior Hizbullah, Ibrahim Aqil melansir Al-Arabiya. (bp)