Jakarta, IDM โย Indonesia dan Filipina menggelar patroli terkoordinasi (Corpat Philindo) XXXVIII 2024. Pada operasi kali ini, kedua negara fokus pada permasalahan keamanan dan perlintasan di perbatasan.
Patroli terkoordinasi Indonesia-Filipina ke-38 tersebut dibuka secara resmi oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Laksamana Pertama May Franky Pasuna Sihombing dan Komandan Eastern Mindanao Command (Eastmincom) Letnan Jenderal Luis Rex D. Bergante di Davao, Filipina, Senin (9/9).
Baca Juga: Antisipasi Eskalasi Konflik di Perbatasan Israel-Lebanon, KRI Diponegoro Latihan Kontijensi
Franky menyampaikan, untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman di wilayah perbatasan, pemerintah Indonesia dan Filipina melakukan kerja sama dengan menandatangani Persetujuan Lintas Batas Negara (Border Cross Agreement) pada 1956.
Kemudian, kedua negara menindaklanjuti perjanjian tersebut dengan menginisiasi operasi patroli terkoordinasi untuk mempercepat permasalahan yang timbul di perbatasan Indonesia-Filipina.
“Tujuan dibentuknya komite perbatasan adalah untuk memastikan terselenggaranya operasi patroli perbatasan dan kegiatan lintas batas tradisional di wilayah perbatasan kedua negara,” jelas Franky, dikutip dari laman TNI AL, Kamis (12/9).
Baca Juga: Ikuti Latma BFI dengan TNI AU, Dua Pesawat Tempur F-16 RSAF Tiba di Lanud Roesmin Nurjadin
Pada patroli terkoordinasi ke-38, TNI AL mengerahkan KRI Marlin-877. Adapun kapal patroli cepat (PC) 60 meter produksi dalam negeri ini baru diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali akhir tahun lalu.
KRI Marlin bersama Angkatan Laut Filipina berpatroli bersama di perbatasan laut kedua negara, yaitu Laut Sulawesi di sisi Indonesia dan Laut Mindanao di sisi Filipina. Operasi meliputi penanganan ancaman keamanan, seperti perompakan, penyelundupan serta aktivitas ilegal lainnya. (at)