Jakarta, IDM – Untuk menghadapi ancaman keamanan yang semakin dinamis baik di tingkat nasional, regional hingga global, Komandan Batalyon Infanteri 321 Kostrad Letkol Inf Fahmi Guruh Rahayu membekali para prajuritnya dengan pengetahuan modern.
Dalam rilis Penerangan Kostrad yang diterima IDM pada Senin (6/5), terdapat empat materi utama yang dipaparkan oleh Fahmi.
Baca Juga:ย Sebanyak 4.521 Siswa Ikuti Pendidikan Tamtama di Dodiklatpur Rindam III/Siliwangi
Materi pertama yang dijelaskan oleh Fahmi adalah dasar litbang dan modernisasi alutsista. Ia menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan alat utama sistem persenjataan agar para prajurit dapat memahami dasar-dasar litbang agar siap menggunakan alutsista modern secara efektif.
Fahmi juga menjelaskan pemanfaatan drone untuk keunggulan strategis pada materi yang kedua yang membahas peran drone atau pesawat nirawak dalam perang modern. Ia menjelaskan berbagai fungsi drone seperti pengintaian, pengumpulan data intelijen, hingga penyerangan.
โPenguasaan teknologi drone akan menjadi keunggulan strategis di medan tempur,โ jelas Fahmi.
Baca Juga:ย Jangkau Wilayah Terisolir Akibat Banjir dan Longsor, TNI AU Kerahkan Caracal H-225M untuk Distribusi Bantuan
Ketiga, proxy war, strategi perang non-konvensional yang membahas tentang proxy war, peperangan tidak langsung yang melibatkan pihak ketiga. Pemahaman terhadap proxy war menjadi penting agar prajurit bisa mengenali dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman keamanan nasional.
Terakhir adalah membangun intelektual prajurit. Menurutnya, seorang prajurit tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga cerdas dan berwawasan luas. Ia mendorong agar para prajurit untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar menjadi prajurit yang intelektual. (nhn)