Jakarta, IDM – Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter milik TNI AL, yakni KRI Kapak-625 akan melaksanakan penembakan senjata strategis dalam beberapa waktu mendatang.
Untuk persiapan uji penembakan tersebut, Pangkoarmada III Laksamana Muda Hersan melakukan inspeksi ke KRI Kapak-625 di Sorong, Papua Barat Daya, Senin (18/3).
Inspeksi tersebut dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan KRI Kapak-625 serta personelnya untuk selalu siap dengan setiap kegiatan operasi yang akan digelar, terlebih sebelum melaksanakan penembakan senjata strategis.
Usai inspeksi, Hersan memberikan arahan dan pesan kepada seluruh prajurit KRI Kapak-625 agar selalu menjadi prajurit angkatan laut yang professional dan berjiwa patriot.
“Sampaikan instruksi kepada Komandan KRI Kapak-625 untuk membina prajuritnya dengan melaksanakan jam komandan secara periodik,” ujar Hersan, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III, Selasa (19/3).
KCR kelima buatan galangan kapal dalam negeri
KRI Kapak-625 merupakan KCR kelima milik TNI AL yang diproduksi salah satu industri pertahanan dalam negeri, PT PAL Indonesia (Persero). Adapun, empat lainnya meliputi, KRI Kerambit-627, KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, dan KRI Halasan-630.
Baca Juga:ย Asah Kemampuan Tembak, Pasukan Langit 501 Kostrad Gelar Mobile Training Team
Saat ini, KRI Kapak-625 bergabung di bawah Koarmada III uang membawahi wilayah laut Indonesia bagian timur.
Dilansir dari laman PT PAL, KRI Kapak-625 memiliki panjang 60 meter, lebar 8.10 meter, dan tinggi 4.85 meter. Kapal ini mampu membawa muatan penuh 450 hingga 500 ton, mampu mencapai ketahanan di laut selama lima hari, mempunyai jarak jelajah 2.400 mil laut pada kecepatan 20 knot serta mampu mengangkut 55 orang.
Selain itu, kapal ini memiliki kemampuan patroli dengan jarak tempuh dan kecepatan jelajah mumpuni untuk menjaga laut territorial Indonesia yang luas pada kondisi sea state 6 dan kemampuan pengoperasian senjata pada sea state 4.
Baca Juga:ย Laksdya TNI Maman Firmansyah Resmi Jabat Dankodiklat TNI
Kemampuan daya tempur mematikan
KRI Kapak-625 masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver lincah, mampu bergerak secara cepat. Hal ini efektif dalam fungsinya untuk pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia.
KCR 60 meter memiliki kepabilitas perang anti kapal permukaan (Anti-surface Warfare), perang anti pesawat udara (Anti-air Warfare), electronic warfare, dan naval gun fire support. Dengan ukuran tidak terlalu besar, kapal yang dilengkapi sistem sensor dan senjata lengkap ini punya daya gempur dan kemampuan peperangan mematikan.
KCR kelima ini telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran atau target di udara, permukaan, dan bawah laut. KRI Kapak-625 juga dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) 57 mm Bofors, Shipborne gun 20 mm, dan SSM (Surface to Surface Missile) Exocet 40MM B3. (at)