Jakarta, IDM – TNI Angkatan Udara (TNI AU) memiliki kepedulian akan lingkungan dan perubahan garis pantai di Indonesia akibat abrasi. Hal itu juga terjadi di beberapa aset tanah TNI AU yang memiliki pesisir pantai dan berpotensi mengurangi wilayah kedaulatan Indonesia.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), abrasi atau erosi pantai merupakan proses alam berupa pengikisan tanah di daerah pesisir pantai dan disebabkan oleh ombak serta arus laut yang sifatnya merusak.
Baca Juga:ย Bintara Poltekad Pamerkan Urban Combat Robot di Ajang Youth International Science Fair
Merespons kondisi tersebut, TNI AU berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk menanam mangrove. Salah satu upaya untuk mengurangi terjadinya abrasi dan menjaga biota laut adalah melakukan rehabilitasi mangrove dengan penanaman dan peremajaan serta pemeliharaan yang berkelanjutan.
Dalam implementasinya, penanaman mangrove dilakukan di Lanud Dhomber, Balikpapan, Kalimantan Timur pada beberapa waktu lalu, yang diwakili oleh Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) KSAU Marsda TNI Andi Wijaya, didampingi oleh Komandan Lanud Dhomber Kolonel Pnb David Ali, bersama BRGM.
โStaf Potensi Dirgantara Angkatan Udara (Spotdirga) mengajak BRGM untuk berkolaborasi dalam penanaman mangrove. Serahkan ke ahlinya, BRGM lebih tahu ilmunya, untuk kondisi pantai seperti ini lebih tepat dengan mangrove jenis apa,โ kata Marsda TNI Andi Wijaya dikutip dari keterangan foto di Instagram @militer.udara, Senin (4/3).
Baca Juga:ย Satgas Trisila 2024 Tiba di Lampung, Ini Deretan Alutsista yang Dikerahkan
Sementara itu, Sekretaris Utama BRGM, Ayu Dewi Utari mengungkap, mangrove yang terdapat di wilayah Kalimantan Timur telah mencapai 16.800 hektar, dari rencana 30 ribu hektar. โInstansi lain dapat mengikuti jejak TNI AU untuk berkolaborasi dengan BRGM dalam kegiatan rehabilitasi mangrove,โ harap Ayu.
Untuk diketahui, ini bukanlah kolaborasi pertama di antara TNI AU dengan BRGM. Pada tahun 2023, kedua instansi telah melaukan penanaman mangrove di Natuna. Sebagai awal di Lanud Dhomber, rencananya akan ditanam sebanyak 26.400 batang mangrove jenis Avicennia dan Rhizopora untuk lahan seluas 3 hektar. (yas)