Rabu, 15 Mei 2024

Inggris dan Norwegia Cegat Pesawat Rusia di Atlantik Utara

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pesawat tempur Typhoon Inggris bersama F-35A Norwegia dikerahkan untuk melacak dan mencegat pesawat Rusia yang dinilai tidak mematuhi aturan keselamatan udara internasional dan menimbulkan bahaya bagi pesawat lain di wilayah Atlantik Utara.

Dilansir dari Raf.mod.uk, sebuah laman resmi Angkatan Udara Inggris, Kamis (4/5), pesawat tempur Typhoon lepas landas dari pangkalan di timur laut Skotlandia pada hari Minggu. Pesawat Rusia itu disebut terbang di wilayah udara internasional di atas Samudra Atlantik Utara dan Laut Norwegia.
Sebagai bagian dari respons bersama NATO, Norwegia juga mengirim pesawat tempur F-35A.

Baca Juga: Perluas Pertahanan Siber dan Luar Angkasa, Cina Kembali Rekrut Purnawirawan

“Pesawat Rusia yang dicegat adalah pesawat patroli maritim Tu-142, yang dikenal dengan nama kode NATO sebagai Bear-F. Tu-142 mendekat dari timur laut dan tidak pernah memasuki wilayah udara kedaulatan Inggris,” tulis Angkatan Udara Inggris.

NATO tidak merinci aturan keselamatan udara apa yang telah dilanggar pesawat Rusia. Keduanya mengungkapkan bahwa kerja sama kedua negara tersebut merupakan bentuk komitmen pasukan gabungan dalam menjaga wilayah negara-negara anggota sesuai kesepakatan aliansi pertahanan tersebut.

Baca Juga: Demi Penuhi Target NATO, Norwegia Tambah Anggaran Pertahanan Hingga 2%

“Ini menunjukkan hubungan kerja yang erat yang kami miliki dengan rekan-rekan NATO. Saat mencegat pesawat Rusia, kami melakukan kontak dengan pusat kontrol Angkatan Udara Inggris, yang memastikan kami dapat mengetahui di mana mereka berada dan apa yang mereka lakukan setiap saat,” ujar salah satu dari pilot pesawat tempur Typhoon. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER