Minggu, 11 Mei 2025

Uni Eropa Hancurkan Harapan Ukraina Menjadi Keanggotaan Cepat

Jakarta, IDM – Harapan Ukraina untuk bisa menjadi anggota Uni Eropa dalam prosedur khusus di tengah invasi berkelanjutan Rusia, kandas sudah. Para pemimpin negara-negara Uni Eropa menolak desakan Ukraina agar diterima menjadi anggota blok Eropa itu dengan cepat.
Kendati demikian, Uni Eropa diminta untuk tidak menutup permanen pintu keanggotaan bagi Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2022), dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) terbaru di Prancis pada Kamis (10/3) waktu setempat, para pemimpin Uni Eropa kompak mengecam ‘penderitaan tak terucapkan’ yang ditimbulkan Rusia di Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari, merupakan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II, telah menjungkirbalikkan tatanan keamanan Eropa dan mendorong ibu kota Uni Eropa untuk memikirkan kembali apa yang harus diperjuangkan blok 27 negara itu, termasuk kebijakan ekonomi, pertahanan, dan energinya.

Uni Eropa dengan cepat memberlakukan sanksi-sanksi besar terhadap Rusia dan menawarkan dukungan politik maupun kemanusiaan kepada Ukraina, bahkan sejumlah pasokan senjata. Namun perbedaan pendapat mencuat dalam sejumlah isu, termasuk reaksi negara-negara Uni Eropa terhadap permintaan Ukraina untuk penerimaan keanggotaan yang dipercepat.

“Tidak ada yang bergabung Uni Eropa dalam semalam,” Tegas Perdana Menteri (PM) Kroasia Andrej Pkenkovic dalam pertemuan kepala negara anggota Uni Eropa pada Jumat (11/3).

Presiden Dewan Eropa Charles Michel melontarkan pernyataan yang menunjukkan simpati dan dukungan moral. “Ukraina tergabung dengan keluarga Eropa,” ucapnya.

Namun yang lainnya memperjelas bahwa Ukraina tidak bisa bergabung dengan Uni Eropa secara tergesa-gesa.

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr mendorong Uni Eropa untuk menerima Ukraina sebagai anggota dalam prosedur baru secara khusus, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya. Ukraina diketahui telah menerima sejumlah dukungan dari negara-negara tetangganya di Eropa bagian timur untuk hal itu.

” Tidak ada proses jalur cepatโ€. Tegas Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang menentang perluasan blok Uni Eropa. Namun Rutte menambahkan bahwa Uni Eropa akan terus memperdalam hubungan dengan Ukraina.

“Bisakah kita membuka prosedur keanggotaan dengan sebuah negara yang sedang berperang? Saya pikir tidak demikian. Bisakah kita menutup pintu dan berkata Tidak pernah? Itu akan tidak adil. Bisakah kita melupakan titik keseimbangan di kawasan? Mari kita waspadaโ€. Cetusnya.

Diketahui bahwa bergabung dengan Uni Eropa merupakan proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan pemenuhan kriteria yang ketat, mulai dari stabilitas ekonomi untuk memberantas korupsi hingga menghormati hak asasi manusia (HAM) liberal. (ADT)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Wakil Menteri Pertahanan Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang

Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta, (25/4).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer