Rabu, 26 Juni 2024

Tsunami Aceh menjadi ‘Wake Up Call’ dalam Membangun Resiliensi Terhadap Bencana Alam

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Tsunami di Aceh yang terjadi pada 20 tahun lalu, menjadi ‘wake up call’ bagi Indonesia untuk membentuk resiliensi dalam menghadapi dan mengatasi kemungkinan bencana alam.

Sejalan dengan itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, dengan masyarakat dan pemerintah yang lebih siap, jumlah korban dan kerugian akibat bencana diharapkan dapat ditekan sekecil mungkin.

“Pada 20 tahun lalu, kita mendapat wake up call, usai tsunami yang terjadi di Aceh yang korbannya lebih dari 250.000 jiwa,” ujarnya saat menghadiri ‘Reflecting on 20 Years of Indonesia-U.S. Disaster Response Partnership’ di @america, Jakarta, Kamis (13/6).

Baca Juga: Latihan Jalak Sakti dan Trisula Perkasa, KSAU: Tingkatkan Kemampuan hingga Interoperabilitas Jajaran Koopsud I serta Kopasgat

“Resiliensi sangat penting, kami ingin mengurangi jumlah korban jiwa, kami ingin mengurangi jumlah orang yang terpaksa mengungsi, mengurangi dampak sosial dan ekonomi,” tambahnya.

Ia pun menyoroti bahwa saat itu, Amerika Serikat merupakan salah satu negara terdepan yang mengirim pasukan untuk operasi kemanusiaan. Mereka membantu dalam berbagai hal yang krusial termasuk tenaga medis dan logistik.

“Kami ingin mengapresiasi, bahwa ini bukan hanya kemitraan dan kolaborasi tetapi ini adalah persahabatan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Saat itu, benar-benar merupakan momen penting. Kami didukung logistik, militer, dan tenaga medis,” imbuhnya.

Baca Juga: Bertemu PM Arab Saudi, Prabowo Bahas Hubungan Bilateral Kedua Negara

Maka dari itu, berbagai kerja sama yang telah dilakukan baik antara pihak militer Indonesia-AS maupun lembaga harus ditingkatkan. Simulasi dan latihan dalam mencegah dan mitigasi bencana merupakan kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang terus berkembang.

“Kerjasama ini harus terus dilanjutkan, untuk menjadikan kita tangguh karena krisis, bencana yang akan datang akan datang, dan kita harus bersiap-siap. Karena tanpa berlatih, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita lakukan jika terjadi,” pungkasnya. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024

Peserta kategori IPSC Level III mengikuti Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024 di Lapangan Tembak Djamsuri, Wing Komando 1 Kopasgat, Jakarta, Jumat (7/6). Perlombaan tersebut mengangkat tema "Kualitas dan Prestasi adalah Kehormatan".

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER