Jakarta, IDM – Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Andi Kustoro pada acara tradisi terbang solo Siswa Transisi IV Skadron Udara 16 Wing Udara, 6 Lanud Roesmin bertempat di Shelter Skadud 16 Wingdud 6 Lanud Rsn PekanBaru, Selasa (26/4).
Tradisi ini adalah momentum awal dalam pengembangan profesi, sebelum mengikuti tahapan pendidikan selanjutnya. Hal tersebut juga akan meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan setiap misi penugasan.
“Secanggih apapun Alutsista kalau tidak diawaki oleh personel yang cekatan, inisiatif, ulet, mahir, disiplin dan yang memiliki motivasi tinggi, maka penugasan yang diberikan tidak akan pernah berhasil dengan baik, berkenaan dengan hal tersebut, tradisi terbang solo bagi penerbang merupakan momentum awal dalam pengembangan profesi, sebelum mengikuti tahapan pendidikan lebih lanjut, sekaligus akan meningkatkan kepercayaan diri, dalam melaksanakan setiap misi penugasan,” ujar Lanud Roesmin yang dikutip dari keterangan resmi, Minggu (1/5).
Selain itu, Marsma TNI Andi Kustoro mengatakan setelah program terbang solo ini berakhir, para penerbang diminta untuk terus meningkatkan kemampuan dan menggali, serta menerapkan ilmu atau pengalaman yang telah diajarkan. Hal tersebut menjadi bekal dan penunjang dalam pelaksanaan tugas bagi penerbang Skadron Udara 16 Lanud Roesmin.
Letda PNB Pradipta Wignyokoesumo Raharjo dan keluarga besar Lanud Roesmin mengucapkan selamat, serta turut bangga dan bersyukur atas prestasi yang dicapai dalam melaksanakan tradisi terbang solo Siswa Transisi IV. Ia juga memberikan petuah bahwa tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan dan tidak ada kemudahan tanpa doa. Harapannya, prestasi ini dapat menambah kesuksesan dalam pelaksanaan tugas selanjutnya.
TNI AU membutuhkan penerbang handal, memiliki kemampuan dan keahlian agar terwujud menjadi TNI Angkatan Udara (AU) yang disegani, seperti slogan dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. (BFM)