Kamis, 3 April 2025

TNI: Peristiwa Serangan Israel Sepenuhnya Wewenang UNIFIL untuk Protes

Jakarta, IDM โ€“ Markas Besar (Mabes) TNI menegaskan serangan militer Israel (IDF) ke Naqoura, Lebanon Selatan, merupakan sepenuhnya wewenang pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) Lebanon untuk melayangkan protes.

“Peristiwa serangan Israel terhadap aset UNIFIL, sepenuhnya kewenangan UNIFIL untuk protes atau keberatan kepada pihak yang dianggap melakukan pelanggaran terhadap mandat UN nomor 1701,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto, saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/10).

Hariyanto mengungkapkan saat ini UNIFIL secara resmi telah merespons peristiwa tersebut dengan menyatakan semua pihak yang bertikai, dalam hal ini tentara Israel dengan pejuang Hizbullah di Lebanon yang secara rutin menyerang posisi satu sama lain di wilayah perbatasan, agar dapat menahan diri.

Baca Juga: Kondisi Terkini Pasukan TNI di Lebanon Selatan

“Saat ini UNIFIL secara resmi telah merespons peristiwa tersebut dengan menyatakan agar semua pihak yang bertikai dapat menahan diri, menghormati, dan menjamin keamanan seluruh pasukan PBB yang berada di wilayah tersebut,” pungkas Hariyanto.

Dikutip dari Reuters, UNIFIL bertekad untuk tetap berada di pos mereka di Lebanon selatan, meskipun ada serangan Israel yang memicu kekhawatiran internasional.

“Kami berada di sana karena Dewan Keamanan PBB telah meminta kami untuk berada di sana. Jadi kami akan tinggal sampai situasi menjadi tidak memungkinkan bagi kami untuk beroperasi,” kata juru bicara pasukan UNIFIL Andrea Tenenti.

Sebanyak 50 negara kontributor pasukan itu telah sepakat untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai ‘blue line’ (garis biru) di selatan.

Baca Juga: Marinir Uji Fungsi Amunisi HESH-T pada Tank PT-76 di Situbondo

Teneti mengatakan serangan Israel terhadap pasukan mereka dengan peluru tank dan tembakan senjata ringan pada Kamis kemarin, telah menyebabkan dua anggotanya, yang merupakan prajurit TNI, terluka dan dirawat di rumah sakit. Situasi ini melumpuhkan sebagian kemampuan pemantauan mereka pada Kamis.

“Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang telah kita saksikan dalam 12 bulan terakhir,” kata Tenenti, mengacu pada baku tembak antara tentara Israel dan pejuang Hizbullah.

Indonesia Kecam Keras

Indonesia mengecam serangan Israel terhadap kedua anggota TNI itu.

“Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya.

Retno menegaskan serangan apa pun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.

Baca Juga: Yonif 328 Harumkan Nama Indonesia di Ajang Orienteering Internasional

“Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan,” tuturnya.

“Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban,” tambahnya.

Saat ini, Indonesia masuk dalam negara pengirim terbanyak pasukan UNIFIL. Selain Indonesia, kontribusi terbanyak berasal dari Prancis, Italia, Malaysia, dan Cina. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Pemudik Tiba di Semarang dengan Kapal KRI Banjarmasin-592

Semarang, IDM โ€“ Sejumlah pemudik yang menumpang kapal perang KRI Banjarmasin-592 tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, (28/3). Program mudik gratis yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini merupakan bentuk pelayanan bagi...

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer