Jakarta, IDM – Prajurit Resimen Kavaleri (Menkav) 2 Marinir melakukan uji fungsi amunisi tank PT-76 M jenis High Explosive Squash Head Tracer (HESH-T) kaliber 90 milimeter di Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (11/10).
Uji fungsi amunisi itu dipimpin oleh Komandan Menkav 2 Marinir Kolonel (Mar) La Ode Jimmy Herizal Rahman, dan instrumentasi alat uji yang diawaki personel Laboratorium Induk Senjata Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Labinsen Dislitbangal).
Baca Juga: Yonif 328 Harumkan Nama Indonesia di Ajang Orienteering Internasional
Sebelum pelaksanaan uji fungsi, Kasilabsenum Labinsen Dislitbangal Letkol Laut (E) Ali Mashudi memberikan penjelasan tentang teknis pelaksanaan uji fungsi amunisi, arah tembakan, dan sasaran sejauh 1000 dan 2000 meter.
“Mekanisme pelaksanaan uji fungsi dengan menembak sasaran baja setebal 8 milimeter dengan jarak 1000 meter dan 2000 meter, sedangkan uji fuse diuji pada jarak 20 meter,” jelas Ali, dikutip dari keterangan Pasmar 2.
Baca juga: KRI Badik-623 Gelar Sertijab Komandan Kapal saat Patroli Perbatasan RI-Malaysia
Dia juga mengatakan, uji amunisi tank PT-76 M jenis HESH-T bertujuan mengevaluasi kemampuan tempur alutsista yang dimiliki oleh Korps Marinir, khususnya tank amfibi PT-76 ini.
“Uji fungsi melibatkan serangkaian tes untuk mengukur akurasi tembakan, jarak tembak efektif, dan kekuatan penetrasi amunisi kaliber 90 milimeter,” katanya.
“Ini merupakan momentum penting, semoga dengan pengujian ini dapat memperkuat alutsista TNI AL, khususnya tank amfibi menambah daya tembak dan daya gempur yang tinggi,” imbuh Ali.
Baca Juga: Naik KRI Semarang, 500 Pemuda Ikut “Sailing Camp” ke Pulau Seribu
Adapun HESH-T pada tank PT-76 M merupakan buatan Belgia, hasil pengadaan dari PT Lentera Sumber Utama.
HESH sendiri adalah amunisi yang mengandalkan energi kimia untuk menjebol target dan biasanya sangat efektif terhadap kendaraan tempur musuh dengan armor yang mudah untuk ditembus, seperti APC, IFV, atau bahkan bunker. (at)