Jakarta, IDM – TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengerahkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon asal Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Magetan dalam uji coba pengembangan Bom BNT-250 yang dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) pada 10 hingga 12 Maret 2025.
Bom BNT-250 merupakan hasil kegiatan penelitian serta pengembangan materiil (litbangmat) mandiri antara Dislitbangau dengan PT Dahana serta PT Sari Bahari. Bom tajam (live) standar Nato dengan berat 250 kilogram tersebut telah melewati serangkaian proses desain, analisis, terverifikasi, dan mendapatkan sertifikat dari Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Puslaiklambangjaau) untuk mendapatkan karakteristik dan performa yang baik.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Pesawat Sathar 13 Lakukan Pemeliharaan CN-235
Kadislitbangau Marsma TNI Teguh Dharmawan mengatakan, uji coba pengembangan Bom BNT-250 ini merupakan pengembangan bom tajam dari Bom BNL-250. Di dalam uji pengembangan seluruh sistem dipantau, dianalisis dan diverifikasi dengan terukur.
“Semua elemen sistem diperiksa hingga level yang paling rinci untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Selain itu, setelah tahap verifikasi, dilakukan uji operasional untuk memastikan bahwa sistem dapat berfungsi secara efektif dalam kondisi nyata,” ungkap Teguh.
Sebagai tuan rumah, Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Firman Dwi Cahyono menyambut baik pelaksanaan uji coba pengembangan Bom BNT-250. “Kehadiran tim Dislitbangau merupakan wujud nyata komitmen TNI AU dalam mengembangkan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista), khususnya dalam hal penggunaan dan pengembangan bom latih untuk mendukung kesiapan operasi udara,” jelas Firman dikutip dari Penerangan Lanud Iswahjudi dalam instagram @lanud_iswahjudi Jumat (14/3).
Baca Juga: Terima Tanda Kehormatan Tertinggi dari TNI, Menhan Sjafrie: Suatu Kehormatan dan Kebanggaan
Fokus pelaksanaan uji coba pengembangan Bom BNT-250 kali ini berfokus pada verifikasi berbagai aspek, mulai dari kompatibilitas sistem; keamanan dan keselamatan; operasional; hingga evaluasi efektivitas dalam sasaran yang ditargetkan.
Dalam praktik uji cobanya, bom BNT-250 dipasang pada pesawat F-16 untuk selanjutnya dilepaskan melalui manuver tertentu di AWR Pandang Wangi Lumajang, Jawa Timur. Tim Dislitbangau serta Skadron Udara 3 menilai, Bom BNT-250 yang diuji kali ini telah memenuhi parameter yang diinginkan. (yas)