Jakarta, IDM โ Hampir 1.000 tentara cadangan dan pensiunan Angkatan Udara Israel menandatangani petisi yang menyerukan pembebasan para sandera, bahkan jika harus mengakhiri perang melawan Hamas di Gaza.
Dilansir dari AA, Jumat (11/4), petisi itu disebar dalam sebuah media lokal Israel. Mereka menilai konflik yang terus berkemacuk itu terus dilakukan karena kepentingan politik segelintir orang.
Baca Juga: China Bantah Warganya Ikut Bertempur Bersama Rusia
โMelanjutkan perang tidak akan memajukan tujuan perang yang telah dideklarasikan dan akan mengakibatkan kematian para sandera, tentara IDF (Israel Defense Forces) dan warga sipil yang tidak bersalah,โ tulis petisi tersebut.
โHanya kesepakatan yang dapat mengembalikan para sandera dengan aman, sementara tekanan militer berujung pada pembunuhan para sandera dan membahayakan tentara kita,โ sambungnya.
Menanggapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam petisi dan akan memberhentikan tentara yang menandatanganinya. Menurutnya, petisi itu ditujukan untuk menjatuhkan pemerintah.
Baca Juga: Zelensky Klaim 155 Warga Negara China Bertempur Bersama Rusia
“Saya sepenuhnya mendukung Menteri Pertahanan dan Kepala Staf dalam keputusan mereka untuk memberhentikan para penandatangan surat tersebut. Pernyataan yang melemahkan IDF dan memperkuat musuh kita di masa perang tidak dapat dimaafkan,” tulis Netanyahu melalui platform X.
“Ini adalah kelompok pinggiran ekstremis yang sekali lagi mencoba menghancurkan masyarakat Israel dari dalam. Kelompok pinggiran yang berisik ini dimobilisasi untuk satu tujuan: menggulingkan pemerintah. Itu tidak mewakili para pejuang atau publik,” jelasnya. (bp)