Prancis, Jerman, dan Inggris mengecam Israel karena telah memblokade akses masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mereka menyerukan Israel dan Hamas segera menerapkan gencatan senjata.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa pasukannya akan tetap berada di Gaza tanpa batas waktu yang ditentukan. Hal itu ia ungkapkan di tengah perundingan dengan Hamas mengenai gencatan senjata baru dan pembebasan sandera.
Hamas kirim delegasi ke Qatar untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Israel. Hal itu diungkapkan usai Israel menyampaikan tuntutan baru untuk Hamas.
Israel menawarkan proposal gencatan senjata baru selama 45 hari kepada Hamas dengan syarat setengah dari total sandera yang tersisa dibebaskan dan Hamas harus melucuti persenjataannya.
Presiden Rusia Vladimir Putin tetap mendukung gagasan gencatan senjata di Ukraina. Namun, Putin belum mendapat jawaban atas banyak pertanyaan tentang implementasi gencatan senjata yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ukraina berencana mengirim tim negosiator ke Amerika Serikat (AS) untuk membahas kesepakatan terkait sumber daya mineral, di tengah tersendatnya gencatan senjata dengan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ia berharap Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya bersikap tegas dalam menghadapi tuntutan Rusia dalam implementasi kesepakatan gencatan senjata.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengatakan bahwa Ukraina melanggar gencatan senjata parsial yang diusulkan Amerika Serikat (AS), dengan menyerang depot minyak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut positif sikap Rusia yang setuju untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi selama 30 hari, berdasarkan proposal yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kesediaannya untuk mendorong upaya diplomatik demi memulihkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) kembali melakukan serangan di Jalur Gaza. Serangan ini merupakan yang terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas berlaku pada 19 Januari lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku siap untuk gencatan senjata dengan Ukraina. Namun, ia mengaku perlu diskusi lebih mendalam terkait langkah konkret yang akan dilakukan sebelum kesepakatan dicapai.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa langkah-langkah konkrit untuk mengakhiri perang dapat didiskusikan selama berlangsungnya gencatan senjata dengan Rusia.
Staf Cimic Civil-Military Cooperation (CIMIC) Satgas Indobatt XXIII-R/UNIFIL kembali mengunjungi sejumlah sekolah di Lebanon Selatan pasca gencatan senjata, Rabu (05/03/2025).