Junta militer yang berkuasa di Niger secara sepihak mencabut perjanjian militer dengan Amerika Serikat (AS) yang mengizinkan personel militer maupun perwakilan sipil AS untuk berada di wilayahnya.
Para pemimpin kudeta di Nigeria mengatakan bahwa Prancis telah dengan sengaja melanggar wilayah udara negara tersebut. Prancis pun dituduh 'membebaskan' beberapa anggota teroris untuk semakin mengacaukan situasi di Nigeria.
Para pemimpin militer yang melakukan kudeta di Nigeria menyebut akan hadapi semua pihak asing yang mencoba mengintervensi situasi internal negaranya. Pernyataan itu diungkapkan sebelum pertemuan KTT Afrika pada beberapa waktu lalu.