Jakarta, IDM โ Serangan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) yang kembali digencarkan sejak 18 Maret telah menyebabkan sekitar 100 anak di Gaza menjadi korban tewas maupun terluka per harinya.
Berdasarkan laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk anak-anak atau UNICEF, gagalnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza telah berdampak buruk terhadap anak-anak. Lebih dari 322 anak menjadi korban tewas dan 609 lainnya terluka.
Baca Juga: Rusia Dukung Gagasan Gencatan Senjata dengan Ukraina
“Gagalnya gencatan senjata dan dimulainya kembali pemboman dan operasi darat di Jalur Gaza dilaporkan telah mengakibatkan sedikitnya 322 anak meninggal dunia dan 609 anak terluka, yang berarti rata-rata sekitar 100 anak tewas atau terluka setiap harinya,” tulis UNICEF melansir Unicef.org, Kamis (10/4).
Dalam pernyataan terpisah, Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA, Philippe Lazzarini mengatakan bahwa sejak perang pecah pada Oktober 2023, lebih dari 15.000 anak dilaporkan telah menjadi korban tewas.
Baca Juga: Ukraina akan Bahas Kesepakatan Mineral untuk Jamin Dukungan AS
“Gencatan senjata di awal tahun memberi anak-anak Gaza kesempatan untuk bertahan hidup dan menjadi anak-anak. Dimulainya kembali perang kembali merampas masa kecil mereka. Perang telah mengubah Gaza menjadi tanah tak bertuan bagi anak-anak,” tulis Lazzarini melalui platform X.
“Sejak perang dimulai 1,5 tahun lalu, 15.000 anak dilaporkan terbunuh. Tidak ada yang membenarkan pembunuhan anak-anak di mana pun mereka berada. Lanjutkan gencatan senjata sekarang,” sambungnya. (bp)