Selasa, 11 Maret 2025

Satgas MTF XXVIII-P UNIFIL Antisipasi Serangan Drone di Laut Merah

Jakarta, IDM โ€“ Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P UNIFIL dibekali sejumlah latihan khusus untuk menghadapi potensi ancaman saat berlayar menuju Lebanon, terutama serangan drone di wilayah Laut Merah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, usai memberikan pengarahan kepada 120 personel satgas saat onboard di KRI Sultan Iskandar Muda-367, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/12).

“Jadi, memang sebelumnya pasti kita laksanakan pelatihan-pelatihan khusus (seperti) latihan pratugas,” ungkap Ali kepada awak media.

Baca Juga: Sebanyak 1.036 Siswa Secapa Dilantik Jadi Perwira Pertama TNI AD

Menurutnya, para personel dituntut mampu menghadapi semua ancaman saat mengikuti latihan pratugas yang berlangsung selama sebulan, pada Oktober-November 2024 lalu.

“Dalam latihan pratugas, (personel) dituntut mampu dalam menghadapi semua ancaman, baik dari udara, permukaan dan bawah (laut), ini yang kita harus siapkan,” kata Ali.

Dia mengatakan, kemampuan yang didapatkan selama latihan pratugas, terus diasah sepanjang pelayaran di atas kapal menuju Lebanon.

“Mereka (harus) tetap berlatih, kita tahu ancaman-ancaman yang mungkin timbul, seperti di Laut Merah, kan kalian sudah mengetahui bagaimana serangan drone. Nah, ini harus siap menghadapi hal-hal seperti itu, baik drone dari udara permukaan,” tuturnya.

Baca Juga: Panglima TNI Resmikan Jembatan Merah Putih di Pemalang

Adapun selama latihan pratugas, ratusan personel satgas mengikuti dua tahap, yaitu fase pangkalan (harbour phase) yang fokus pada simulasi prosedur operasional di pangkalan, seperti helo operation, CEO inspection, roadblock and navigation, damage control, VIP Visit, medical handling, conduct and discipline teams, media handling, medal parade, dan transfer of authority.

Sementara fase laut (sea phase), saat itu para personel satgas latihan di Alur Perairan Barat Surabaya (APBS) dan Laut Jawa bersama KRI Sultan Hasanudin-366 untuk menguji secara langsung semua skenario operasional di medan laut.

Selain itu, Ali menekankan kepada para personel satgas untuk melaksanakan deteksi dini terhadap potensi ancaman di tengah eskalasi di Timur Tengah. “Laksanakan deteksi dini terhadap potensi ancaman untuk menjamin keamanan dalam melaksanakan tugas,” tegas Ali.

Ali menyampaikan pentingnya kemampuan untuk mengembangkan komunikasi aktif yang efektif dalam diplomasi. Dia meminta para personel satgas mengumpulkan banyak informasi dan melakukan pemutakhiran data-data intelijen hingga prakiraan cuaca secara berkala.

Baca Juga: Tiga Perwira TNI AU Selesaikan Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang PTTA Angkatan ke-1

“Ingat, daerah misi di Lebanon merupakan daerah konflik yang sedang bergejolak,” pesan Ali.

Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O akan memasuki masa akhir penugasan, setelah 14 bulan bertugas menjadi pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, sejak awal 2024. Nantinya, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dengan unsur KRI Sultan Iskandar Muda-367 dipersiapkan untuk menggantikan KRI Diponegoro-365, pada medio Januari 2025.

KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang membawa 120 personel Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL, akan menempuh rute dari Jakarta, Batam, Kolombo (Sri Lanka), Salalah (Oman), melalui Terusan Suez, Port Said (Mesir) hingga tiba di Beirut, Lebanon. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Panen Padi untuk Program Ketahanan Pangan Nasional di Lanud Halim Perdanakusuma

Petani beraktivitas saat panen padi di Taman Wisata Edukasi Pertanian Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, (28/2).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer