Jakarta, IDM – Dua unit pesawat CN-235 milik Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) melaksanakan penerbangan ferry dari Sidoarjo menuju Tanjung Pinang dan Biak, Senin (3/5).
Masing-masing dua unit pesawat jenis fixed wing tersebut, yaitu CN 235-220 MPA P-8305 akan dipindahkan dari Skadron Udara 800 Wing Udara 2 di Sidoarjo, Jawa Timur ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dan CN 235-220 MPA P-8306 ke Wing Udara 3 Biak, Papua.
“Dua pesawat CN-235 dari Skadron Udara 800 Wing Udara 2 dipindahkan ke Wing Udara 1 dan 3 untuk mengikuti upacara alih bina yang akan dipimpin Komandan Puspenerbal Laksamana Muda Sisyani Jaffar, pada Selasa (hari ini)” ujar Kadispen Puspenerbal Kolonel Laut (KH) Rohman Arif dalam keterangannya, Selasa (4/6).
Baca Juga: Usai Latihan Pratugas, Prajurit Marinir Siap Amankan 3 Pulau Terluar Wilayah Timur
Ia mengatakan, alih bina unit pesawat dari Wing Udara 2 Sidoarjo ke Wing Udara 1 Tanjung Pinang dan Wing Udara 3 Biak merupakan pengembangan organisasi untuk memperluas wilayah operasi di bagian barat dan timur.
“Luasnya wilayah Indonesia menjadi salah satu alasan pentingnya keberadaan CN-235 untuk menjaga wilayah perairan sekaligus menjadi perpanjangan mata dari kapal perang yang beroperasi,” katanya.
Adapun pesawat CN 235-220 memiliki kemampuan advance yang dilengkapi forward looking infra-red (FLIR) dan radar untuk mendeteksi kapal-kapal di permukaan dan bawah laut.
Baca Juga: Wapres Disambut Pangdam XVII/Cenderawasih di Papua, Akan Kunker Selama 4 Hari
8 unit pesawat alih bina dari Wing Udara 2
Dikutip dari keterangan Dispen Puspenerbal, pada hari ini Komandan Puspenerbal Laksamana Muda Sisyani Jaffar akan memimpin serah terima delapan unit pesawat yang alih bina dari Wing Udara 2 ke Wing Udara 1 Tanjung Pinang dan Wing Udara 3 Biak.
Pada Senin (3/6) kemarin, Sisyani tiba di Tanjung Pinang usai ikut on board di pesawat CN-235 yang terbang dari Sidoarjo, Jawa Timur. Kedatangan orang nomor satu di Puspenerbal itu disambut langsung oleh Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Kolonel Laut (P) Triwibowo.
“Dengan adanya alih bina pesawat udara ini, tentunya menjadi tantangan Lanudal Tanjungpinang sebagai unsur pelayanan dan menyiapkan dukungan administrasi dan logistik unsur unsur udara dan pengawaknya,” ujar Triwibowo. (at)