Jakarta, IDM – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melakukan demo flight unmanned aerial vehicle (UAV) atau drone Wulung di Lapangan Udara Suparlan Batujajar, Padalarang, Jumat (14/3).
UAV Wulung merupakan drone pengintai yang dikembangkan PTDI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) – saat ini BRIN – dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan pada 2014. Dalam proses pengembangannya, drone Wulung telah melalui berbagai rangkaian uji, baik ground test maupun flight test, hingga akhirnya memperoleh type certificate dari Indonesian Defense Airworthiness Authority (IDAA) pada 2016.
Baca Juga: Satgas Pamtas Yonarmed 11 Optimalkan Lahan Kosong untuk Wujudkan Pertanian Produktif
Sebagai tactical drone, UAV Wulung dirancang dengan kemampuan autonomous operation serta dilengkapi dengan ground control station (GCS) sebagai pusat kendali dan transporter untuk mobilitas yang fleksibel.
“Menggunakan material komposit yang ringan dan kuat, serta didukung mesin piston tunggal tipe pusher, UAV Wulung memiliki kapasitas bahan bakar 35 liter, radius operasi 150 km, dengan kemampuan maximum take-off weight (MTOW) 125 kilogram, serta jarak take off dan landing kurang dari 500 meter, dan cruise speed 50 knots,” bunyi keterangan dari Humas PTDI dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (14/3).
Baca Juga: Sebanyak 1.350 Personel TNI Akhiri Masa Tugas di Papua
PTDI terus berkomitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan kapabilitas UAV Wulung agar semakin kompetitif di sektor pertahanan dan pengawasan. Direktur Produksi PTDI, Dena Hendriana mengungkapkan, pihaknya akan terus melanjutkan pengembangan drone Wulung dengan dukungan BRIN, yang meliputi peningkatkan daya tahan terbang, memperkuat landing gear untuk terbang dari segala tipe landasan, melakukan reduksi kebisingan dan penggunaan sistem kendali. “Di samping itu juga kami akan memastikan marine spec Wulung guna mendukung kemampuan operasi patroli maritim di seluruh wilayah Indonesia,” sambung Dena.
Wakil Kepala BRIN Laksdya TNI (Purn.) Amarulla Octavian yang hadir dalam demo flight tersebut mengatakan, drone Wulung sudah cukup cocok untuk dioperasikan di pangkalan-pangkalan TNI AL atau Bakamla. “Wulung ini secara teknis sudah bisa memenuhi kebutuhan taktis untuk melakukan patroli keamanan laut dari udara. Jadi dengan Wulung nanti bisa kombinasi dengan kapal di laut,” ungkap Oktavian. (yas)