Jakarta, IDM โ Greenland dan Denmark sepakat memperkuat hubungan bilateral sebagai tanggapan atas keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengendalikan pulau tersebut.
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Greenland Jens-Frederik Nielsen saat bertemu Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen di Ibu Kota Kopenhagen, dalam kunjungannya selama tiga hari.
Baca Juga: Korut Akui Kirim Pasukan ke Kursk
“Kita berada dalam situasi kebijakan luar negeri yang membuat kita harus bergerak lebih dekat bersama,” kata Nielsen, melansir Reuters, Senin (28/4).
Kedua perdana menteri itu pun menegaskan bahwa hanya warga Greenland yang dapat memutuskan masa depan wilayah mereka. Kendati menolak tegas ambisi Trump atas kendali Greenland, keduanya nampak juga berusaha untuk tetap mempertahankan hubungan baik dengan pemerintahan AS.
“Kami siap untuk kemitraan yang kuat (dengan AS) dan pembangunan yang lebih besar tetapi kami menginginkan rasa hormatโฆ Kami tidak akan pernah menjadi sebidang properti yang dapat dibeli oleh siapa pun,” kata Nielsen.
Kunjungan Nielsen ini membalas kunjungan Frederiksen ke Greenland pada awal April lalu. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan kepada AS bahwa “Ini bukan hanya tentang Greenland atau Denmark. Ini tentang tatanan dunia yang telah kita bangun bersama di seberang Atlantik selama beberapa generasi. Anda tidak dapat menganeksasi negara lain, bahkan dengan argumen tentang keamanan.”
Baca Juga: Korut Luncurkan Kapal Perusak Baru Seberat 5.000 Ton
Sebelumnya, Trump mengungkapkan keinginannya untuk mengendalikan Greenland, yang kaya sumber daya alam karena alasan keamanan. Ia pun tidak segan menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuannya tersebut.
โSaya pikir kita membutuhkannya untuk perdamaian internasional, dan jika kita tidak memilikinya, itu akan menjadi ancaman besar bagi dunia kita. Jadi saya pikir Greenland sangat penting untuk perdamaian internasional,โ kata Trump saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store pada bulan lalu. (bp)