Jakarta, IDM – Personel Lanud Adi Soemarmo (SMO) ambil bagian dalam simulasi pengamanan yang digelar di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, sebagai bagian dari uji prosedur yang dilaksanakan bersama pihak bandara, Senin (25/3).
Komandan Lanud Adi Soemarmo Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko menjelaskan, tujuan simulasi ini untuk memastikan kesiapan koordinasi Aviation Security (Avsec) dengan pihak terkait, termasuk personel Lanud Adi Soemarmo agar cepat dan efektif dalam merespons serta menghadapi potensi ancaman.
“Simulasi pengamanan ini menjadi bukti bahwa koordinasi antara petugas bandara, Avsec, POMAU, dan unit K-9 sangat efektif dalam mengantisipasi potensi ancaman. Dengan sistem keamanan yang terstruktur dan kesiapsiagaan tinggi, bandara dapat tetap menjadi tempat yang aman bagi seluruh pengguna jasa penerbangan,” ungkap Marsma TNI Bambang.
Baca Juga: Brigjen Kristomei: Generasi Muda TNI Tak Pernah Nikmati Dwifungsi Masa Lalu
Penerangan Lanud SMO dalam keterangan resminya yang diterima Redaksi, Senin (25/3) menjelaskan, dalam simulasi tersebut diskenariokan, petugas x-ray mendeteksi barang yang mencurigakan dalam sebuah tas yang dimiliki oleh salah satu penumpang.
“Sesuai prosedur keamanan, pemilik tas tersebut dipanggil dan dibawa ke ruang bagasi rekonsiliasi untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak maskapai, petugas Aviation Security (Avsec), dan Polisi Militer Angkatan Udara (POMAU). Saat diperiksa, penumpang itu tampak panik dan tiba-tiba melarikan diri melalui pintu kedatangan,” jelas Penerangan Lanud SMO.
Keberadaan penumpang yang kabur langsung terdeteksi oleh unit K-9 yang tengah berjaga di area luar. Anjing Malinois yang terlatih dengan sigap mengejar dan berhasil menangkapnya. Petugas langsung mengamankan pelaku untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini, disebut Penerangan Lanud SMO menunjukkan efektivitas kerja sama antara petugas keamanan bandara dan unit K-9 dalam menjaga keamanan penerbangan.
Baca Juga: Kapuspen Sebut UU TNI Batasi Wewenang Prajurit Emban Jabatan Sipil
Dalam skenario yang berbeda, petugas Polisi Militer Angkatan Udara (Pomau) bersama anjing pelacak jenis Labrador, Vega, melakukan pemeriksaan rutin terhadap bagasi penumpang di break down area. Saat menjalankan tugasnya, Vega menunjukkan reaksi terhadap salah satu tas, yang kemudian diberi tanda kapur oleh petugas sebagai indikasi adanya barang mencurigakan.
“Setelah diperiksa, ditemukan barang terlarang dalam bagasi tersebut. Sesuai prosedur, pemilik barang langsung diamankan oleh petugas Pomau untuk penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya sistem keamanan bandara yang ketat guna mencegah ancaman terhadap penerbangan dan penumpang,”pungkas Penerangan Lanud SMO. (yas)