Jakarta, IDM โ Korps Marinir, dalam hal ini Pasmar 2 menyiapkan para prajuritnya untuk terlibat dalam program bakti sosial atau engineering civic action program (Encap) pada latihan bersama Multilateral Naval Exercise (MNEK) yang akan digelar di Bali, Februari 2025 mendatang.
Wakil Komandan Pasmar 2 Kolonel (Mar) Arief Rahman memeriksa kesiapan prajurit yang terlibat dalam sub-satuan tugas Encap, Surabaya, Jumat (3/1). Arief meninjau kelengkapan dan kesiapan personel maupun material alat peralatan pendukung yang akan digunakan selama latihan bersama skala internasional tersebut.
“Diharapkan baik personel maupun material yang disiapkan dapat maksimal saat pelaksanaan (Encap), dalam mendukung suksesnya kegiatan (MNEK 2025) di mata dunia internasional,” ujar Arief, dikutip dari keterangan Pasmar 2.
Baca Juga: TNI Berhasil Evakuasi WNA yang Hilang di Gunung Agung
MNEK merupakan latihan bersama non-perang atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan mengedepankan kerja sama maritim, penanggulangan bencana serta operasi kemanusiaan untuk mempererat hubungan antara TNI AL dengan angkatan laut negara-negara sahabat.
Sebelumnya, Komandan Satgas (Dansatgas) MNEK 2025 Laksamana Pertama Amrin mengungkapkan latihan tersebut akan berlangsung sekitar 8 hari dengan rincian 3-4 hari untuk kegiatan VVIP dan atau VIP sementara 4 hari lainnya untuk fase pangkalan (harbour phase) dan fase laut (sea phase).
Baca Juga: Ratusan Siswa Kodiklatal Latihan Navigasi Pelayaran hingga Pendaratan Amfibi
“(Pelaksanaan MNEK 2025) akan berlangsung dari 15-22 Februari, di Bali,” ungkap Amrin yang juga selaku Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Jakarta, Jumat (3/1).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyebutkan TNI AL mengundang 58 negara untuk dapat terlibat MNEK 2025 di Bali. Namun, sampai saat ini baru 38 negara yang mengonfirmasi untuk berpartisipasi dalam latihan. Rinciannya, 21 negara mengirimkan kapal perang dan 17 lainnya hanya observer.
“(Rangkaian) Kegiatannya nanti berupa Encap, membangun fasilitas umum, jalan, rumah ibadah, sekolah, perbaikan terhadap MCK. Pokoknya membantu masyarakat intinya dan ini bergotong royong,” jelas Ali.
Baca Juga: Komunikasi Sosial, Cara Marinir Dengarkan Aspirasi Masyarakat di Yahukimo Papua
“Kemudian medical civic action, kita selalu laksanakan untuk membantu pengobatan massal dan umum, kemudian bantuan sembako, Apabila terjadi bencana, ini (melatih) bagaimana kita mengirim, menurunkan bahan-bahan kontak atau bangunan untuk memperbaiki rumah-rumah terkena bencana dalam waktu cepat. Nah, ini harus dipadukan antara angkatan laut,” sambungnya.
Adapun daftar 21 negara yang mengirimkan kapal perang terdiri dari Rusia (3 unit), Cina (1 unit), Amerika Serikat (1 unit), Iran (2 unit), Prancis (1 unit), Australia (1 unit), Jepang (1 unit), India (2 unit), Malaysia (2 unit), Pakistan (1 unit), Filipina (1 unit), Singapura (2 unit), Thailand (1 unit), Inggris (1 unit), Vietnam (1 unit), dan Korea Selatan (1unit).
Sedangkan 17 negara lainnya yang hanya observer meliputi Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chili, Kolombia, Irak, Italia, Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Saudi Arabia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Qatar. (at)