Jakarta, IDM โ KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 memberikan pembekalan materi peran penyelamatan kapal kepada para pelajar dan personel satuan tugas (satgas) port visit 2024, pelayaran muhibah dan diplomasi ke Pasifik Selatan.
Materi peran penyelamatan kapal tersebut diberikan oleh Komandan KRI Wahidin Kolonel Laut (P) Edi Herdiana, saat kapal bantu rumah sakit dari Koarmada III itu melintas perairan Papua Nugini, dalam etape pertamanya menuju Kepulauan Solomon, Senin (20/10).
Salah seorang Padiv Lis KRI Wahidin Lettu Laut (E) Dian Ardiyansah, menjelaskan materi tentang penggunaan alat pemadam api ringan, baju tahan api, tabung self contained breathing apparatus (SCBA), dan cara penggunaan selang hydran.
“Para peserta juga diberikan kesempatan mencoba secara langsung peralatan alat pemadam api ringan, baju tahan api dan selang hydran serta diskusi tata cara penanganan penyelamatan kapal kebakaran sesuai standar operasional prosedur (SOP) di KRI,” ujar Edi, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III.
Pada kesempatan yang sama, komandan satgas port visit 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo menekankan pada seluruh peserta agar menyimak materi peran penyelamattan kapal secara sungguh-sungguh.
“Diharapkan kalian dapat menggunakan alat pemadam kebakaran ringan, baju penahan api serta selang hydran dalam penanganan penyelamatan kapal dengan baik, mengedepankan zero accident, dan keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tegas Arif.
“Kapal ini memiliki ruangan bersekat, makanya harus berhati-hati, jangan menggunakan alat elektronik yang bukan standar kapal. Selalu berkoordinasi dengan pihak KRI,” tambahnya.
Baca Juga: Kapal Patroli Cepat 40 Meter KRI Butana Perkuat Lantamal V
Dijadwalkan, KRI Wahidin Sudirohusodo menempuh pelayaran selama 48 hari (9 Oktober-25 November) menuju empat negara di wilayah Pasifik Selatan, yaitu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini (PNG).
Misi pelayaran muhibah dan diplomasi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh TNI AL, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan. KRI Wahidin Sudirohusodo membawa 141 awak kapal serta 36 personel staf satgas, terdiri dari penyelam, tim pengamanan, dokter umum dan spesialis hingga pelajar dari Papua.
TNI AL juga menggandeng Kementerian Kesehatan dalam hal dukungan penyediaan obat-obatan yang nantinya akan diberikan kepada negara-negara yang dikunjungi. (at)