Jakarta, IDM โ Lanud Iswahjudi terus berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan para personelnya melalui beragam latihan, salah satunya Emergency Response Plan (ERP) yang dipimpin langsung oleh Kasi Baseops Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb Apri Arfianto.
“Latihan Emergency Response Plan ini merupakan program kerja Lanud Iswahjudi di bidang operasi yang bertujuan untuk terus meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan personel dalam menangani situasi darurat,” tulis TNI AU, dikutip dari laman resmi mereka tni-au.mil.id, Rabu (23/10).
Baca Juga: Presiden Prabowo Hadiri Upacara Penyambutan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin
Dengan demikian, melalui latihan ini seluruh unsur satuan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi nyawa, meminimalkan kerugian, serta mengembalikan kondisi keamanan dan normalitas setelah terjadinya kejadian darurat.
Latihan yang digelar di apron Skadron Udara 15, Senin (21/10) tersebut melibatkan Emergency Response Team (ERT) dari Skadron Udara 3; Skadron Udara 14; Skadron Udara 15; tim Rescue dan SAR Baseops; tim kesehatan RSAU dr. Efram Harsana; Intel Pam dan Satpom Lanud Iswahjudi.
Baca Juga: TNI AD Rehab Rumah Veteran Pengusung Tandu Jenderal Sudirman
Dalam latihan Emergency Response Plan (ERP) kali ini disimulasikan, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle mengalami kebocoran cairan Hydrazine sesaat setelah mendarat. Untuk itu para personel Lanud Iswahjudi berupaya untuk melakukan penanganan emergency EPU Fire.
“Dalam latihan ini seluruh unsur diuji kesiapsiagaan serta kemampuannya dalam menangani emergency pesawat tempur, selain itu tingkat kerja sama antar unsur pun turut diperhatikan sehingga diharapkan seluruh unsur pendukung operasi penerbangan selalu dalam kondisi siap operasi,” pungkas TNI AU. (yas)