Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menetapkan pesawat C-130J Super Hercules telah memasuki tahap Initial Operational Capability (IOC) atau Kemampuan Operasional Awal. Penetapan tersebut dilakukan di Jakarta pada Jumat (22/9).
Penetapan itu berarti, pesawat C-130J Super Hercules sudah siap digunakan untuk misi operasional dan ini menjadi langkah penting guna meningkatkan kemampuan angkut berat TNI AU secara efektif.
Baca Juga:ย Berikut 10 Sesi Latihan Maritime Security dalam ASEX-01 Natuna
Keputusan yang diambil KSAU telah melalui serangkaian proses dan tahapan, di mana penetapan IOC pesawat ini menunjukkan kehati-hatian serta ketaatan TNI AU terhadap prosedur pengoperasian alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang baru. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pesawat C-130J Super Hercules dapat diintegrasikan secara efektif dalam struktur dan taktik operasional TNI AU.
โLangkah ini adalah bagian dari komitmen TNI AU untuk menekankan prosedur dalam meningkatkan kapabilitas TNI AU demi mendukung kebutuhan pertahanan nasional,โ ungkap Fadjar dikutip dari keterangan foto dalam instagram @militer.udara, Sabtu (23/9).
Pesawat Super Hercules merupakan pesawat angkut berat yang memiliki beragam kemampuan vital dalam mendukung tugas TNI AU dalam operasi militer maupun bantuan kemanusiaan. Pesawat ini dapat berfungsi untuk angkutan udara bagi VVIP/VIP; pergeseran personel/barang; serta pencarian dan penyelamatan terbatas (SAR terbatas).
Selanjutnya, C-130J juga dapat dikerahkan untuk melakukan terbang formasi siang serta malam; penerjunan statik dan free fall; dan penerjunan teknik HALO (High Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening).
Baca Juga:ย 17 Perwira Tinggi TNI AL Naik Pangkat, Ini Daftar Namanya
Fungsi lainnya dari pesawat ini yaitu untuk Dropping Combat Rubber Riding Craft; Cargo Delivery System; dan Low Cost Low Altitude. Pesawat yang sama pun dapat dikerahkan untuk Air Landed, serta melaksanakan penerbangan rendah (Low Level) siang hari; angkutan kargo medis udara dan pengungsian medis udara.
Keseluruhan fungsi tersebut yang kemudian juga menjadi aspek penting IOC pesawat ini dalam mendukung operasi kemanusiaan dan militer. (yas)