Jumat, 18 April 2025

KSAL: Indonesia Tertarik dengan Rudal BrahMos dari India, Jadi Opsi Kolaborasi Teknologi

Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Pertama Muhammad Ali mengungkapkan TNI AL tertarik dengan rencana pengadaan rudal jelajah BrahMos yang merupakan produksi dari India.

Hal tersebut disampaikan oleh Ali saat disinggung soal pertemuannya dengan KSAL India Laksamana Dinesh Kumar Tripathi, di Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Senin (16/12).

Dalam pertemuan kedua pimpinan angkatan laut itu, Tripathi menyebutkan TNI AL dan Indian Navy bakal melakukan sejumlah peningkatan kerja sama, salah satunya terkait pengadaan alat kelengkapan pertahanan dan keamanan (alpalhankam).

Baca Juga: Sathar 15 Rampungkan Pemeliharaan Pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1342

“Untuk masalah alutsista (alpalhankam) terkait dengan rudal BrahMos, memang ini menjadi salah satu opsi,” ungkap Ali di dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (17/12).

Namun, lanjut Ali, sampai saat ini TNI AL dan pemerintah masih melakukan peninjauan terhadap rudal jelajah BrahMos. “Kita masih meninjau apakah itu yang dipilih oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan), nanti semuanya Kemhan yang mengatur,” ujarnya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin juga menerima kunjungan Tripathi di kantor Kemhan, Jakarta. Seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @sjafrie.sjamsoeddin, disebutkan Indonesia tertarik berkolaborasi dengan India dalam pengembangan teknologi rudal canggih, yakni BrahMos.

“Kolaborasi teknologi canggih seperti BrahMos juga menjadi sorotan, sekaligus peluang bagi Indonesia untuk belajar dan berkembang,” kata Sjafrie dalam keterangan unggahan foto pertemuannya dengan Tripathi.

Baca Juga: Sebanyak 43 Prajurit Wanita TNI AD Lulus Standarisasi Cakra, Digembleng Sebulan di Jatiluhur

Sementara dikutip dari keterangan Humas Kemhan, Sjafrie menilai saat ini teknologi pertahanan dalam negeri India sangat berkembang pesat untuk mendukung pembangunan kekuatan Indian Navy.

“(Kami) bergembira dapat bekerja sama dengan India, khususnya dalam bidang pertahanan untuk meningkatkan teknologi (pertahanan) dalam negeri Indonesia,” ucapnya.

Pada Agustus lalu, TNI AL dan India sempat menggelar kegiatan diskusi untuk pemaparan rencana pengadaan sistem pertahanan pantai (coastal defence) dari BrahMos Aerospace Private Limited, sebagai tindak lanjut rencana yang sudah ditentukan oleh Kemhan terkait pengadaan alutsista tersebut.

Baca Juga: TNI AD Tanam 9.292 Pohon di Lahan Seluas 70 Hektare

Adapun Ali juga sempat mengungkapkan coastal defence yang bakal diakuisisi oleh TNI AL adalah yang mampu menghalau kekuatan laut lawan, seperti pada operasi amfibi. Jadi, manuver musuh akan tertahan langsung di laut, tanpa harus terlebih dahulu masuk ke daratan.

Dia mengaku, rencana penguatan pertahanan pantai tersebut sudah disiapkan dan terdapat petunjuk operasi gabungan yang telah disusun di Mabes TNI. Coastal defence itu, kata Ali, bakal disiapkan di pangkalan-pangkalan TNI AL yang mampu menahan serangan amfibi lawan.

“(Jenis yang akan diakuisisi) coastal defence-nya tentu saja utamanya rudal-rudal antikapal, termasuk juga nanti drone antikapal,” ujar Ali, pada Desember tahun lalu. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Upacara Pelepasan Satgas Kontingen Garuda UNIFIL 2025

Personel Satgas Garuda UNIFIL mengikuti upacara Pelepasan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL 2025 di Lapangan Prima, Mabes TNI, Jakarta, (9/4). Para personel tampil dalam formasi lengkap dengan perlengkapan tempur, dan mengenakan baret biru muda.

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer