KSAL Beri Peringatan Keras untuk Prajurit yang Membelot ke Militer Asing

Jakarta, IDM โ€“ย Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memberi peringatan keras untuk para prajurit TNI AL yang berkhianat kepada negara.

Amanat KSAL tersebut disampaikan oleh Pangkoarmara III Laksamana Muda Hersan dalam upacara bendera bulanan yang digelar di Sorong, Papua Barat Daya, Senin (19/5).

“Salah satu poin penting dalam amanat KSAL adalah peringatan keras terhadap tindakan desertir dan pengkhianatan terhadap negara,” kata Hersan, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III.

Hersan melanjutkan, KSAL meminta seluruh prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan TNI AL untuk menjaga integritas dan tidak mengikuti jejak personel yang meninggalkan TNI dan bergabung dengan militer asing.

Baca Juga:ย Tingkatkan Kemampuan Operasional, Personel TNI AU Ikuti Pelatihan Arresting Cable BAK-12

“Jangan mudah terprovokasi, apalagi sampai menyebarkan hoaks atau ikut mengkritisi kebijakan pemerintah secara tidak bertanggung jawab. Kita harus menjadi teladan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, terungkap seorang eks personel Korps Marinir yang kini bergabung dalam operasi militer Rusia, yakni Satria Arta Kumbara.

Ia menjadi sorotan di media massa. Dalam sejumlah unggahan TikTok melalui akun @zstrom689, Satria terlihat mengenakan seragam militer Rusia lengkap dengan perlengkapan tempur.

Sateia secara terbuka menyatakan keterlibatannya dalam Russian Special Military Operations, sebutan operasi militer Rusia dalam konflik bersenjata, termasuk di Ukraina.

Baca Juga:ย Penjelasan TNI AD Tentang Surat Telegram KSAD Amankan Kejaksaan

“Iya, memang dulu Marinir, sekarang bertempur bersama Rusia di Ukraina,” tulis Satria dalam unggahannya.

Terakhir saat masih menjadi prajurit TNI, Satria tercatat Satria bertugas di Inspektorat Korps Marinir (Itkormar), Cilandak, Jakarta Selatan, dengan pangkat terakhir Sersan Dua (Serda). Namun karier militernya kandas usai dinyatakan desersi, yakni tidak melapor lebih dari 30 hari berturut-turut tanpa alasan yang sah.

Ia mulai menjalani proses hukum pada Februari 2022, dan pada 6 April 2023, Pengadilan Militer II-08 Jakarta menjatuhkan vonis satu tahun penjara dan pemecatan. Putusan ini ditetapkan in absentia karena Satria tak hadir dalam persidangan.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady, status desersi Satria berlaku sejak 13 Juni 2022.

Baca Juga: Jupiter Aerobatic Team Gelar Latihan Intensif Jelang Tampil di LIMA 2025 Malaysia

Keputusan pengadilan bernomor 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 itu berkekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023, dan disahkan dengan Akte No. AMKHT/56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 oleh Oditur Militer I Made Adnyana, S.H.

Pascapemecatan, Satria muncul kembali di media sosial dengan identitas baru. Ia mengklaim bergabung dengan pasukan elite Rusia dalam konflik militer yang berlangsung di Ukraina.

Dalam unggahan video lainnya, tampak dirinya berfoto bersama personel militer Rusia di medan perang. Ia juga pernah memamerkan potret dirinya mengenakan seragam PDH Marinir TNI AL dan baret ungu di depan gedung Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar), menandakan latar belakang militernya di Indonesia. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Kapal Perang Fregat Italia ITS Antonio Marceglia Sandar di Jakarta

Kapal perang fregat Italia ITS Antonio Marceglia bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/5/). Kedatangan kapal ini merupakan bagian dari kampanye strategis untuk memperkuat kerja sama pertahanan di kawasan Indo-Pasifik, meningkatkan keamanan maritim, serta mendukung pengembangan kapasitas pertahanan.

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer