Jakarta, IDM โย Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengatakan latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 diharapkan dapat menjadi tempat untuk menyatukan seluruh negara.
“Latihan ini juga berfungsi untuk menurunkan ketegangan di berbagai negara yang saat ini menghadapi konflik,” kata Ali, saat pembukaan MNEK 2025, dikutip dari keterangan Dispenal, Senin (17/2).
Dia menjelaskan, MNEK sebagai wadah untuk mengajak seluruh negara saling bekerja sama dalam operasi militer selain perang (omsp) terutama menghadapi penanggulangan bencana alam dan kegiatan kemanusiaan.
Baca Juga:ย Satgas Yonif 323 Berikan Layanan Kesehatan Gratis di Daerah Terpencil
“Latihan multilateral ini dirancang untuk bagaimana menghadapi apabila ada tanda-tanda bencana alam, mereka disiapkan dan langsung membuat gugus tugas untuk menolong negara yang kesulitan,” jelasnya.
Sebanyak 38 angkatan laut dari negara sahabat berpartisipasi dalam MNEK ke-5 ini dengan alutsista asing yang terlibat sejumlah 19 kapal perang, 7 helikopter, dan 3 pesawat patroli maritim. Sementara TNI AL mengerahkan 19 kapal perang (KRI).
Adapun pada MNEK 2025, TNI AL dan seluruh negara peserta mengikuti latihan penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan atau (humanitarian asisstance disaster relief) serta ancaman bersama aspek maritim atau bersifat non-tempur.
Baca Juga:ย Kepala Bakamla Bahas Keamanan Maritim dengan Penasihat Khusus Presiden
“Urgensi dari MNEK untuk meningkatkan kerja sama, bilateral regional dan multilateral pada seluruh negara untuk bergabung dalam menghadapi bencana alam, mitigasi terhadap bencana dan membantu negara yang kesulitan serta masalah kemanusiaan lainnya,” ujar Ali.
Kemudian, MNEK 2025 juga mengadakan program pembangunan fasilitas umum (Engineering Civic Action Program), yaitu bakti kesehatan kepada masyarakat yang meliputi pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, sunatan massal, donor darah, operasi medis kecil di KRI Wahidin Sudiro Husodo-991 yang sandar di dermaga Tanah Ampo, Karangasem, Bali.
Lalu, MNEK 2025 juga mengadakan program pelestarian lingkungan dan pencegahan abrasi pantai berupa penanaman pohon mangrove di Kawasan Taman Hutan Raya I Gusti Ngurah Rai, pelepasan Tukik Penyu ke alam liar di Pantai Peninsula, Nusa Dua, Bali serta bersih pantai di Pantai Mertasari Sanur.
Baca Juga: Lagi, Panglima TNI Mutasi dan Rotasi 31 Pati TNI AD, Ini Daftarnya
Selain untuk menghadapi bencana, TNI AL juga melaksanakan 6th International Maritime Security Symposyum (IMSS) yang membicarakan masalah dalam menghadapi tindak pidana ilegal di laut.
Tak hanya itu, MNEK 2025 juga menggelar International Fleet Review, yakni formasi kapal perang TNI AL dan negara peserta menggunakan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, dikawal KRI Bung Karno-369 yang menginspeksi Selat Benoa selama 90 menit. (at)