Jakarta, IDM – Prajurit Satgas Marinir Pengamanan Pulau Ambalat XXX berhasil menggagalkan penyelundupan senjata rakitan, di dermaga penyeberangan Bambangan, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (9/3).
Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Letkol (Mar) Aang Andy Warta, menjelaskan kronologi penangkapan penyelundupan senjata rakitan oleh prajurit Marinir terjadi antara pukul 11.00-12.30 WITA.
“Tim yang sedang patroli rutin menemukan sebuah tas yang berisi komponen senjata rakitan, diduga berasal dari negara tetangga (Malaysia)” jelas Aang, dikutip dari keterangan Dispen Kormar, Senin (10/3).
Baca Juga:ย Resmi, TNI AD Bangun Ribuan Rumah untuk Prajurit dan PNS
Pada pukul 11.35 WITA, saat tim sedang melakukan sweeping kendaraan, Komandan Pos Bambangan, Peltu (Mar) M Pakis, mencurigai seorang pengemudi taksi berinisial AKL yang membawa tas besar menuju dermaga.
Setelah dihentikan dan diperiksa, AKL mengaku hanya diminta untuk membawa senapan angin atas permintaan seseorang bernama Aji Kuning. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, tas tersebut ternyata berisi sejumlah bagian senjata rakitan, seperti teleskop, laras kaliber 5,56 mm, dan komponen lainnya yang masih terpisah.
Kemudian, Pakis memerintahkan pengamanan barang bukti dan dibawa ke pos Satgas Marinir Ambalat untuk dilaporkan ke Komandan Satgas Kapten (Mar) Oki untuk
pemeriksaan lebih lanjut serta mendalami asal negara pembuat senjata tersebut.
Baca Juga:ย KSAU Tekankan Pentingnya Restrukturisasi Organisasi untuk Hadapi Dinamika Ancaman
“Meskipun supir taksi tersebut tidak mengetahui tas yang dibawa berisi senjata rakitan, tim gabungan tetap sigap mengantisipasi ancaman yang mungkin timbul,” lanjut Aang.
Dia menuturkan, penangkapan penyelundupan senjata rakitan tersebut menjadi bukti kewaspadaan dan para prajurit Marinir sangat krusial dalam melindungi perbatasan.
“Tim gabungan ini berhasil mencegah penyelundupan yang dapat membahayakan keamanan wilayah perbatasan. Tidak hanya itu, mereka juga menunjukkan integritas dan ketelitian yang patut diacungi jempol,” tuturnya.
Baca Juga: Prajurit KRI Oswald Siahaan-354 Latihan Menembak Saat Operasi Pamtas
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.000 lebih pulau, dan hanya sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni.
Dalam rentang waktu kurang lebih 30 tahun, Korps Marinir mengirimkan prajuritnya ke Blok Ambalat, yang merupakan daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, juga ke pulau-pulau terluar yang sebagian besar tak berpenghuni, untuk menegakkan kedaulatan sekaligus
menjaga keamanan. (at)