Jakarta, IDM โ TNI AL akan menempatkan KRI Bung Hatta-370 menjaga jalur perairan sempit (choke point) di wilayah kerja Koarmada II, yakni Indonesia bagian tengah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog KSAL) Laksamana Muda Eko Sunarjanto, usai peluncuran kapal perang jenis korvet tersebut di Batam, Kamis (27/2).
“Kapal ini akan menambah kekuatan tempur TNI AL dan rencana didistribusikan di Koarmada II untuk melengkapi pengamanan choke point di wilayah Koarmada II,” ungkap Eko, dikutip dari keterangan Dispenal.
Baca Juga: Kunjungi Depohar 60, Taruna AAU Tingkat 4 Perdalam Sistem dan Pemeliharaan Alutsista TNI AU
Untuk mendukung kekuatan tempur tersebut, KRI Bung Hatta-370 dilengkapi 1 unit meriam 57 mm dan 2 unit meriam 20 mm.
“Kapal ini dilengkapi dengan meriam 57mm dan nanti dapat ditingkatkan (upgrade) menjadi 76mm serta dilengkapi dengan kemampuan menangkis serangan udara,” lanjutnya.
Selain itu, KRI Bung Hatta-370 juga bakal dilengkapi persenjataan rudal dan torpedo untuk peperangan antipermukaan, udara, dan bawah air.
“KRI Bung Hatta akan dipersenjatai permukaan ke udara atau surface to air missile (SAM) dan rudal permukaan ke permukaan atau surface to surface missile (SSM) hingga sistem torpedo,” kata Eko.
Baca Juga: Pangdam Merdeka Pimpin Pembersihan Eceng Gondok di Danau Tondano
KRI Bung Hatta-370 diklaim mampu mengemban misi peperangan elektronika karena dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronika, seperti Radar-Electronic Counter Measures (R-ECM) dan Radar-Electronic Support Measures (R-ESM).
“Serta mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca dengan kelincihan yang dimiliki dan kecepatan maksimal 25 knots,” imbuhnya.
Pada hari ini, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali meresmikan nama dan meluncurkan KRI Bung Hatta-370, di galangan kapal PT Karimun Anugrah Sejati, Batam.
Kapal perang jenis korvet merupakan unit kedua yang dibangun galangan kapal dalam negeri tersebut, setelah KRI Bung Karno-369 diresmikan pada 2022 lalu.
Baca Juga: Lanud Sultan Hasunuddin Latih Kesiapan Operasi Udara Prajurit Lewat โSriti Gesitโ 2025
“Kapal jenis korvet ini termasuk dalam jajaran striking force dan akan menambah daya pukul Armada RI, khususnya pertahanan laut yang difokuskan pada penguatan choke point” kata Ali.
KRI Bung Hatta-369 memiliki panjang 80,30 meter dan lebar 12,60 meter, mampu bertahan (endurance) di laut selama 5 hari dengan kapasitas 82 personel serta kecepatan ekonomis 14 knots, jelajah 18 knots, dan maksimum 25 knots
“Dengan kelincahan yang dimiliki kapal ini diharapkan mampu memenuhi berbagai misi operasi baik infiltrasi, eksfiltrasi maupun misi pencarian dan pertolongan (SAR) dengan baik,” tandas Ali. (at)