Jakarta, IDM – KRI Bima Suci melanjutkan pelayaran muhibah duta bangsa dan latihan praktik Kartika Jala Krida (KJK) 2024 dari Kamboja menuju Vietnam, Senin (19/8).
Kapal layar latih TNI AL itu memulai pelayaran etape keempat pascaempat hari sandar di Kamboja dengan melaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan, seperti upacara HUT ke-79 RI di Pnom Penh, courtesy call kepada Royal Cambodian Navy (RCN) dan governor local authority.
Kemudian, para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-71 juga mengikuti kegiatan donor Darah, kirab drumband Genderang Suling (GS) Gita Jala Taruna, cocktail party, open ship hingga bekal ulang logistik untuk awak dan kapal.
Baca Juga: TNI AL Kirim Delegasi Ikuti Latma Seacat 2024 di Singapura
Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, menyampaikan dalam misi pelayaran KJK 2024 ini para taruna AAL juga memperkenalkan kesenian dan budaya kepada setiap negara yang disinggahi, selain mempelajari praktik ilmu pelayaran.
“Serta memperlihatkan kepada negara yang disinggahi akan keindahan kapal latih layar tiang tinggi kebanggaan TNI AL penerus sang legenda KRI Dewa Ruci,” kata Hastaria, dikutip dari laman TNI AL.
Pada pelayaran muhibah KJK 2024, KRI Bima Suci membawa 96 personel kapal dan 189 taruna AAL angkatan ke-71 yang dibagi menjadi empat gelombang. Selama 90 hari ke depan, kapal layar latih ini akan mengarungi rute yang panjang dan menantang.
Rute tersebut yaitu Surabaya – Jakarta – Singapura – Kamboja – Vietnam – Cina – Korea Selatan – Rusia – Jepang – Filipina – Balikpapan, dan kembali ke pangkalan di Surabaya dengan jarak tempuh 10.715 mil nautika (Nm).
Baca Juga: Wakasau Sambut Kedatangan Kontingen TNI AU Usai Bertugas di Upacara Peringatan HUT ke-79 RI
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyampaikan misi pelayaran muhibah KJK bukan hanya tentang latihan dan pelayaran. Dia berharap para taruna dapat membangun hubungan yang erat dan emosional dengan rekan-rekan dari negara lain.
Hal tersebut diharapkan dapat mempengaruhi hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara sahabat di masa depan.
“Diharapkan para taruna mempunyai hubungan yang erat, hubungan emosional dengan beberapa rekannya dari negara-negara lain dan nanti sampai ke depan akan mempengaruhi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat,” pesan Ali. (at)