Minggu, 30 Juni 2024

Koleksi Helikopter Antikapal Selam ‘Jadul’ dari Rusia hingga Inggris di Monumen Penerbangan Angkatan Laut

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Monumen Penerbangan Angkatan Laut yang baru diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, pada Kamis (27/6) kemarin, memiliki sejumlah koleksi pesawat udara dan helikopter legendaris milik Penerbangan TNI AL (Penerbal) dari era 60-90an.

Dikutip dari keterangan Dispen Puspenerbal, Jumat (28/6), total terdapat delapan unit pesawat udara TNI AL yang sudah terbilang berusia tua dan berhenti operasi, ditempatkan di monumen yang berlokasi di dalam Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur ini.

Untuk melihat sejumlah alutsista legendaris tersebut, para pengunjung terlebih dahulu memasuki bagian utama monumen yang terdapat dua patung penerbang TNI AL mengenakan kostum penerbang (flightsuit).

Baca Juga: TNI AU Dukung Operasi Modifikasi Cuaca untuk Mitigasi Karhutla di Provinsi Riau

Sedangkan di bagian dinding kiri dan kanan patung, terukir deretan 580 nama perwira penerbang angkatan laut yang pernah menerbangankan berbagai jenis pesawat TNI AL sejak perang kemerdekaan hingga penerbang muda yang baru menyelesaikan pendidikan pada 2024 ini.

Memasuki area pelataran monumen, pengunjung dapat melihat wujud asli delapan armada yang pernah dioperasikan oleh Penerbangan TNI AL, seperti helikopter Mil Mi-4 “Hound” V-408 yang diproduksi Uni Soviet, pada 1962. Helikopter ini baru masuk jajaran TNI AL pada 1964, difungsikan sebagai armada antikapal selam dan angkut pasukan.

Ada helikopter Bell-412 HU-411 buatan IPTN-Bell Textron, Indonesia-Amerika pada 1989 sebagai fungsi angkut taktis serba guna. Kemudian, helikopter BO-105 Bolkow NV-403 yang diproduksi MBB-IPTN kerja sama Jerman-Indonesia pada 1978, sebagai pesawat angkut ringan serba guna.

Baca Juga: Mengenal Brevet Kebanggaan Kavaleri “Yudha Bramasta Wiratama”

Kemudian, helikopter Wasp AH-12A HS-432 produksi Inggris pada 1967 dan bergabung di jajaran penerbangan TNI AL pada 1981 sebagai pesawat antikapal selam yang dilengkapi dengan senjata torpedo Mk44 dan WE 177 600 Ib Nuclear Depth Bomb.

Sementara itu, juga terdapat Casa NC-212 Aviocar U-612 yang diproduksi IPTN-EADS Casa, Indonesia-panyol pada 1984 sebagai pesawat angkut taktis. Lalu, N24 Nomad Search Master produksi Australia, pada 1984 dan masuk ke TNI AL pada 1987 sebagai pesawat intai udara maritim yang dilengkapi sensor radar APS-104.

Selanjutnya, pesawat Darter Commander L-02 buatan Amerika, pada 1967. Pesawat ini bergabung resmi dengan TNI AL pada tahun yang sama sebagai pesawat latih hingga pesawat TB-9 Tampico L-205 buatan Prancis yang diproduksi tahun 1991 sebagai pesawat latih TNI AL kala itu.

Pada momen peresmian di sela-sela HUT ke-68 Penerbang TNI AL, Ali menyampaikan alasan pembangunan monumen selain untuk memorial dan kebanggaan Penerbangan TNI AL, juga sebagai media generasi prajurit ‘Rajawali Laut’ mendatang dan masyarakat umum, agar dapat tetap mengenang sejarah dan kiprah pesawat TNI AL.

Baca Juga: Naval Group Kunjungi PT PAL, Matangkan Persiapan Pembangunan Kapal Selam Scorpene Evolve

“Semoga dengan semakin mengenal sejarah, maka kita akan semakin memahami jati diri kita sehingga diharapkan dapat membangkitkan semangat juang serta naluri tempur para Rajawali Laut demi kejayaan dan keunggulan Penerbangan TNI AL,” ujar Ali.

Sebelumnya, Monumen Penerbangan Angkatan Laut melaksanakan peletakan batu pertama pada September 2023 lalu. Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 1,3 hektar, tepatnya di depan Museum Penerbangan TNI AL, R.E.B.O. Tjokroadiredjo.

Keberadaan Monumen Penerbangan Angkatan Laut juga dapat membuat masyarakat dapat mengenal lebih dekat tentang sejarah pengabdian pesawat TNI AL sebagai salah satu kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024

Peserta kategori IPSC Level III mengikuti Kejuaraan Menembak Tanfoglio Cup 2024 di Lapangan Tembak Djamsuri, Wing Komando 1 Kopasgat, Jakarta, Jumat (7/6). Perlombaan tersebut mengangkat tema "Kualitas dan Prestasi adalah Kehormatan".

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER