Jakarta, IDM – Karo Infohan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, mengungkapkan kedatangan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide tidak membahas rencana pembelian kapal perang jenis fregat untuk Indonesia.
“Kalau untuk fregat tentunya kita menyerahkan kepada pimpinan ya,” ungkapnya, di Jakarta, Jumat (25/4).
Frega mengatakan, kunjungan kehormatan Yoshida kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin hanya fokus membahas upaya realisasi kerja sama dari beberapa pertemuan sebelumnya oleh presiden, menhan, dan panglima TNI.
Baca Juga: Karo Infohan Kemhan Sebut Pertemuan 2+2 di Tiongkok Bahas Kolaborasi Industri Pertahanan
“Kita ingin mengkongkritkan bagian dari diplomasi militer dan pertahanan, bagaimana terjadi interaksi antara angkatan Bersenjata, Pasukan Beladiri Jepang dan TNI bahkan sampai dengan pertukaran personel,” kata Frega.
Pada pertemuan tersebut, Sjafrie menyampaikan kepada Yoshida berkqt kerja sama pertukaran personel, banyak perwira TNI yang lulus dari Akademi Pertahanan (National Defense Academy) Jepang.
“Bahkan tadi salah satu interpreter (prajurit TNI) yang memang ditugaskan juga merupakan lulusan dari sana. Jadi, pada prinsipnya tadi tidak ada sama sekali pembahasan tentang fregat,” ujarnya.
Baca Juga: Kebudayaan Indonesia Warnai Medal Parade Satgas BGC 39-F/MONUSCO di Kongo
Sebelumnya, pada Maret 2021, Jepang menawarkan fregat kelas Mogami yang ditingkatkan kepada Indonesia, dengan kontrak senilai 300 miliar yen.
Jepang pun berencana membangun empat fregat dan empat lainnya akan dibangun di Indonesia.
Untuk karakteristiknya, fregat Mogami berdimensi panjang 142 m, lebar 17 m, dan bobot 4.800 ton. Kapal dilengkapi sistem peluncuran vertikal Mark 41 (VLS) dengan 32 sel. (at)