Jakarta, IDM – Dankormar Mayjen (Mar) Endi Supardi menekankan kepada 320 prajurit muda Korps Marinir untuk mampu adaptif dan kompeten dalam menghadapi ancamanan keamanan maritim yang terus berkembang.
Hal tersebut disampaikan oleh Endi saat memimpin pembaretan terhadap 320 prajurit muda Korps Marinir pascalolos pendidikan komando di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur, Selasa (18/3).
“Dunia saat ini menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Ancaman keamanan maritim dan perkembangan teknologi militer modern menuntut prajurit Korps Marinir untuk selalu adaptif, berkompeten, dan siap hadir kapan pun negara memanggil,” tegas Endi, dikutip dari keterangan Dispen Kormar, Rabu (19/3).
Baca Juga: Lolos Pendidikan, 320 Prajurit Resmi Sandang Baret Ungu Marinir
Oleh karena itu, Endi mengingatkan kepada para prajurit muda Marinir, pendidikan dan pembaretan bukan sebagai tahap akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang mereka menjadi prajurit pasukan pendarat amfibi yang profesional, militan, dan berkarakter.
“Keberhasilan kalian melewati berbagai tahap latihan ini adalah bukti ketangguhan dan tekad kuat. Namun, perjalanan kalian baru saja dimulai. Jadikan kebanggaan ini sebagai motivasi untuk terus berlatih dan mengabdi dengan penuh dedikasi,” ujarnya.
Endi kembali menegaskan, pembaretan bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga wujud kesiapan para prajurit untuk ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia.
“Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa, mengemban tugas di berbagai wilayah, baik darat, laut, maupun udara. Dengan semangat pantang menyerah dan jiwa pengabdian tinggi, mereka siap menjadi prajurit Marinir profesional, modern, dan tangguh, demi kejayaan NKRI,” pungkasnya.
Adapun sebanyak 320 prajurit muda Marinir yang lolos pendidikan komando yang ditempuh selama 68 hari atau sekitar tiga bulan, terdiri dari taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat II angkatan LXXII (44 personel), pendidikan pertama bintara (dikmaba) XLIV (90 personel), dan pendidikan pertama tamtama (dikmata) XLIV (186 personel).
Baca Juga: Babinsa Koramil 1805-01/Waisai Kawal Distribusi Program Makan Bergizi untuk Siswa SD
Ratusan prajurit muda Marinir tersebut mengikuti uji kemampuan dan ketahanan di laut, harus bertahan dalam kondisi ekstrem dan menguasai teknik bertempur di perairan. Setelah itu, mereka menjalani tahap pertempuran hutan untuk memahami seluk-beluk medan, bertahan di hidup di tengah rimba yang penuh tantangan.
Kemudian, ratusan prajurit muda Marinir juga mengikuti tahap lanjutan dengan mendalami teknik dan taktik perang gerilya, yakni seni bertempur yang mengajarkan mereka cara menghadapi musuh dengan strategi cerdas dan taktik efektif.
Pada puncak latihan, para prajurit muda Marinir menjalani tahap lintas medan dari Banyuwangi menuju Pantai Baruna Kondang Iwak. Perjalanan panjang ini tidak hanya menguji fisik, tetapi juga memperkokoh jiwa korsa dan solidaritas antarprajurit. (at)