Jakarta, IDM โย Cina mengatakan bahwa pihaknya telah mengusir tiga pesawat Angkatan Udara Filipina yang terbang secara ilegal di atas Kepulauan Spratly. Insiden ini merupakan yang kedua kalinya terjadi antara Cina dan Filipina selama seminggu terakhir.
Dilansir dari China Military, laman resmi militer Cina, Jumat (21/2), hal itu diungkapkan oleh Tian Junli selaku Juru Bicara Komando Teater Timur Angkatan Bersenjata Cina (Southern Theater Command of People’s Liberation Army). Ia menuturkan, pihaknya telah mengusir dua pesawat Cessna 208 kecil dan sebuah pesawat N-22 pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga:ย Presiden Mesir Tegaskan Rekontruksi Gaza Harus Dilakukan Tanpa Menggusur Warga Palestina
“Dua pesawat C-208 dan satu pesawat N-22 milik Angkatan Udara Filipina secara ilegal memasuki wilayah udara dekat pulau-pulau dan terumbu karang di Nansha Qundao, Cina. Komando Teater Selatan PLA Cina memantau seluruh proses, memperingatkan, dan mengusir mereka,” katanya merujuk pada Nansha Qundao, sebutan Cina untuk wilayah sengketa Kepulauan Spartly.
Lebih lanjut, ia turut mengecam Filipina karena terus melakukan provokasi seperti pada 18 Februari lalu, yang menurutnya dilakukan sebagai upaya untuk menegaskan klaim Filipina atas kepulauan kecil tersebut.
Baca Juga: Zelensky Bertemu Utusan AS Bahas Upaya Akhiri Konflik
Sebelumnya, Cina melaporkan sebuah pesawat Filipina secara tidak sah memasuki wilayah udara Huangyan Dao. Pesawat itu bermanuver turun 920 meter hanya dalam 218 detik dan mendekati helikopter patroli Cina.
“Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan pihak Filipina bahwa taktik ceroboh seperti itu pasti akan gagal. Kami akan tetap waspada untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional Cina, serta perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan,” pungkasnya. (bp)