Jakarta, IDM โย Kementerian Keamanan Negara (Ministry of State Security/MSS) Cina mengatakan bahwa Badan Intelijen MI6 Inggris telah merekrut dua warga Cina sebagai mata-mata.
Dilansir dari BBC, Selasa (4/6), Kementerian yang bertanggung jawab atas operasi intelijen Cina itu mengklaim telah mengungkap kasus spionase yang melibatkan sepasang suami-istri yang keduanya bekerja di โunit intiโ sebuah badan pemerintahan Cina.
Baca Juga:ย Menhan Cina Sebut Reunifikasi Damai dengan Taiwan Kian Terkikis
Mereka diidentifikasi sebagai Wang (suami) dan Zhou (istri). Wang disebut pertama kali dibidik untuk menjadi mata-mata ketika ia melanjutkan studi ke Inggris pada tahun 2015. Setibanya di Inggris, kata MSS, MI6 memberikan perhatian khusus terhadapnya seperti mengundangnya makan malam dan tur kota untuk lebih “memahami karakter dan kelemahannya”.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa MI6 mengambil keuntungan dari โkeinginan kuat Wang terhadap uangโ, hingga akhirnya mereka memintanya untuk mengabdi pada pemerintah Inggris dengan imbalan gaji yang cukup besar sekaligus jaminan keamanan.
Baca Juga:ย Tanggapi Provokasi Balon Pembawa Sampah Korut, Korsel Berencana Tangguhkan Perjanjian Militer
Selanjutnya, Wang juga dibujuk agar istrinya, Zhou, untuk ikut menjadi mata-mata. โWang pada awalnya ragu-ragu tetapi tidak dapat menahan bujukan, dan bahkan paksaan yang berulang kali dilakukan (oleh para agen MI6), dan akhirnya setuju,โ kata MSS.
“Akhirnya di bawah dorongan kuat Wang, Zhou setuju untuk mengumpulkan informasi intelijenโฆ dan dia serta istrinya menjadi mata-mata Inggris,” tambahnya.
MSS menyebut kasus itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut namun tidak mengkonfirmasi apakah Wang dan Zhou telah ditahan atau didakwa. (bp)