Jakarta, IDM โย Serda Rahmat Saman, Babinsa Koramil Seko Kodim 1403/Palopo bersama warga menandu jenazah seorang pensiunan guru sejauh 30 kilometer meski ditempuh melalui medan dan akses yang terbatas.
Perjalanan yang penuh perjuangan tersebut dilakukan pada Senin (19/5) dengan berjalan kaki melewati jalur rusak dan berlumpur yang selama bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan. Meski menghadapi medan berat, semangat gotong royong tak pernah surut.
โWarga dan kerabat berjalan kaki sekitar 30 kilometer menuju rumah duka melewati jalan rusak, karena bertahun-tahun tidak mendapat perbaikan,โ ungkap Serda Rahmat dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (21/5).
Baca Juga:ย Bertolak ke Malaysia, KSAU Dijadwalkan Hadiri LIMA 2025
Almarhum sendiri dikenal sebagai sosok yang berjasa di tengah masyarakat. Ia adalah pensiunan guru sekolah dasar di Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Luwu Utara, sekaligus juga tokoh masyarakat yang dihormati.
Ia wafat pada Sabtu (17/5) malam di RSUD Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di bagian paha.
Pada Minggu (18/5) pagi, jenazah diberangkatkan dari Makassar menuju Palopo dan sempat disemayamkan di rumah keluarga. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Masamba, Luwu Utara, hingga tiba di Dusun Palandong, Desa Embona Tana, pintu gerbang menuju wilayah terpencil Kecamatan Seko.
Baca Juga: Puluhan Personel Elektronika Kapal Perang Ikuti Pelatihan Konsol Operator
โSetelah menempuh perjalanan darat hingga ke wilayah Dusun Palandong, jenazah kemudian dibawa secara estafet oleh warga,โ jelas Serda Rahmat.
Kondisi medan yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri. Jalan berlumpur dan penuh lubang membuat kendaraan tak bisa melintas. Namun, di balik keterbatasan itu, terpantul ketulusan, kerja sama, dan kekuatan solidaritas antara TNI dan masyarakat.
Pengabdian Babinsa di pelosok seperti inilah yang merefleksikan jati diri seorang prajurit, yaitu menjadi garda terdepan dalam membantu rakyat, tidak hanya dalam tugas militer, tetapi juga dalam aksi kemanusiaan. (nhn)