Jakarta, IDM โ KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) port visit 2024 pelayaran muhibah dan diplomasi, tiba di Kepulauan Solomon, Jumat (25/10).
Kapal bantu rumah sakit dari jajaran Koarmada III yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Edi Herdiana itu menempuh jarak 1.909 mil laut ke Kepulauan Solomon, pascaberlayar dari Sorong, Papua Barat daya, Jumat (18/10) lalu.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada III Letkol Laut (S) Ajik Sismianto mengatakan, KRI Wahidin akan sandar selama empat hari, yakni sampai Senin (28/10). Nantinya, para personel satgas bakal melakukan sejumlah kegiatan misi kemanusiaan.
Baca Juga: Angkatan Laut Indonesia-Brunei Gelar Latma Helang Laut ke-21 di Perairan Jawa
“(Direncanakan) sandar di Solomon sampai 28 Oktober,” kata Ajik kepada Indonesia Defense Magazine di Jakarta, Jumat (25/10).
Terpisah, komandan satgas Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo menjelaskan TNI AL melalui unsur KRI Wahidin, pertama kali datang ke Kepulauan Solomon.
“Pertama kalinya juga Indonesia melakukan program kemanusiaan di negara wilayah Pasifik Selatan dengan serah terima obat-obatan, pengobatan umum, donor darah di atas KRI, dan open ship,” ujar Arif, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III.
Baca Juga: Unik, TNI Gelar Pameran Alutsista di Mall
Arif menjelaskan personel satgas juga berencana mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Kepulauan Solomon, seperti Vilu Military Museum yang merupakan museum Perang Dunia II, salah satu tempat sejarah terbesar yang ada di Pasifik Selatan
“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, karena kita sebagai misi pertama semoga dapat memberikan gambaran yang baik sehingga program ini berjalan berkelanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi kedua negara,” pungkasnya.
Kepulauan Solomon merupakan salah satu dari 4 negara tujuan di wilayah Pasifik Selatan yang akan disinggahi oleh KRI Wahidin untuk membawa misi diplomasi pertahanan dan membawa pesan perdamaian. Keempat negara itu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.
KRI Wahidin akan menempuh pelayaran selama 48 hari, yakni dari 9 Oktober-25 November. Misi pelayaran ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh TNI AL, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
Kapal tersebut membawa 141 awak kapal serta 36 personel staf satgas, terdiri dari penyelam, tim pengamanan, dokter umum dan spesialis hingga pelajar dari Papua.
TNI AL juga menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam hal dukungan penyediaan obat-obatan yang nantinya akan diberikan kepada negara-negara yang dikunjungi. (at)