Jakarta, IDM โย Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah mengungkap saat ini peperangan elektronika (electronic warfare) menjadi salah satu ancaman paling nyata di tengah eskalasi konflik Timur Tengah.
Hal tersebut diungkap Anugerah berdasar informasi dari pasukan perdamaian maritim TNI yang terlebih dahulu menjalankan misinya di perairan Lebanon.
“Kita ketahui bersama bahwa eskalasi di Timur Tengah, termasuk di perairan Lebanon itu meningkat,” kata Anugerah usai menghadiri upacara keberangkatan Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL di Mabes TNI, Kamis (19/12).
Baca Juga: Tinjau Ketahanan Pangan di Lanud Pattimura, Pangkoopsudnas: TNI AU Dukung Program Pemerintah
“Salah satu yang berimplikasi kepada Satgas Maritim TNI yang ada di laut khususnya adalah meningkatnya kegiatan pancaran gelombang elektomagnetik, yang itu mengarah kepada ancaman peperangan elektronika, berupa jamming, spoofing,” sambungnya.
Untuk mengantisipasi risiko itu, Anugerah mengatakan pihaknya telah meningkatkan kemampuan untuk menangkal segala potensi bahaya, salah satunya melengkapi diri dengan peralatan antiancaman peperangan elektronika.
“Dari Satgas yang masih di sana, kita belajar bahwa kita perlu meningkatkan kemampuan antiancaman peperangan elektronika, sehingga melengkapi peralatan kita dengan anti-jamming,” jelas Anugerah.
Baca Juga: Berangkat ke Lebanon, Pasukan Perdamaian TNI Bakal Bantu Cegah Penyelundupan Senjata
“Kemudian juga menyiapkan tindakan-tindakan serangan elektronika apabila dibutuhkan. Tentu sesuai dengan standar operasi dan pelibatan yang telah diatur oleh MTF UNIFIL di Lebanon,” sambung dia.
Selama menjalankan misi perdamaian, Anugerah akan memimpin 119 personel yang terdiri lebih dari 100 prajurit anak buah kapal (ABK) dan 15 personel non-ABK.
Ratusan prajurit yang bertugas di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu akan melakukan operasi maritim bersama Angkatan Laut Lebanon. Kontingen Garuda bakal menjalankan misinya di perairan negara tersebut selama 12 bulan di atas KRI Sultan Iskandar Muda-367. (un)