Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengungkapkan alasan latihan puncak TNI AL Armada Jaya 2024 fokus pada taktik operasi di bagian utara wilayah Indonesia barat dan timur.
“Bagi kami timur paling penting sebenarnya, (terutama) masalah Papua, ya. Kami utamakan jangan sampai ada masuknya selundupan senjata ke Papua, itu yang kami perketat sekarang, terutama dari laut,” kata Ali kepada Indonesia Defense Magazine di Jakarta, Selasa (6/8).
Pada Armada Jaya ke-42 ini, Ali menjelaskan Indonesia timur dinilai penting untuk masuk dalam materi latihan untuk merespons sejumlah potensi ancaman di wilayah tersebut, khususnya di Papua dan sekitarnya yang berbatasan dengan Indonesia-Filipina.
Baca Juga: Prabowo Bicara Empat Mata dengan KSAL Bahas Belanja Alutsista
Adapun sejumlah ancaman yang kerap terjadi meliputi illegal fishing, perompakan, pemerasan di laut, pelanggaran wilayah (Garwil), illegal entry hingga penyelundupan senjata api.
“Kami juga pernah ada pengalaman dari Filipina, upaya masuk penyelundupan senjata ringan, tapi sudah berhasil kami cegah. Waktu itu kami dapat (penyelundupan senjata) di Nabire, Papua Tengah,” ujar Ali.
Terpisah, Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata, mengungkapkan fokus daerah latihan di Indonesia timur juga sebagai bentuk waspada terhadap kemungkinan penyelundupan senjata yang akan digunakan untuk memperkuat kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca Juga: Perwira TNI AU Berhasil Rampungkan Pendidikan Setingkat Seskoau di China, Ini Sosoknya
“(Dalam geladi posko) kami sendiri yang membuat skenario bagaimana kapal-kapal perang kita atau jajaran di armada masing-masing mewaspadai semua kemungkinan yang mengarah kepada penguatan OPM di Papua,” ungkap Denih.
Sementara untuk fokus latihan di wilayah Indonesia barat bagian utara untuk menegakkan kedaulatan, hukum, menguji doktrin operasi dan aturan dengan menyesuaikan peperangan modern saat ini.
“Jadi, bagaimana kami mengembangkan pertahanan pantai, kemudian peperangan operasi gabungan laut dan udara, fokusnya semua sama. Nah, itu untuk yang di utara,” jelas Denih.
Baca Juga: Jenazah Pilot Warga Selandia Baru Dibakar Bersama Helikopternya
Latihan Armada Jaya 2024 akan dilaksanakan secara tatap muka maupun daring yang berlangsung 5-15 Agustus secara geladi posko, yakni salah satu metode latihan taktis tanpa pasukan yang fokus pada proses perencanaan militer, dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penyelenggara dan pelaku latihan hanya berinteraksi melalui jaringan internet dan video conference.
Materi yang dikembangkan dalam latihan Armada Jaya 2024 meliputi proses pengambilan keputusan militer (PPKM) dengan uji rencana operasi menggunakan tactical floor game (TFG). (at)