Jakarta, IDM โย TNI mendorong Timor Leste membentuk pos perbatasan gabungan dan menyerahkan sebagian pengelolaan wilayah adat kepada masyarakat perbatasan di Natuka, Oepoli Amfoang dan Oecusse.
Hal ini disampaikan langsung Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes saat menghadiri upacara Hari Ulang Tahun ke-23 Proklamasi Kemerdekaan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) di Largo Istana Presiden Nicolau Lobato, Dili, Selasa (20/5).
Kehadiran Joao mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan juga KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Baca Juga:ย Dua Kapal Perang TNI AL Ikut Parade di Langkawi Malaysia
“Dorongan ini guna mempererat hubungan dan menjaga stabilitas kawasan perbatasan bersama,” kata Joao dikutip keterangan resmi Penerangan Korem 161/Wira Sakti, Kamis (22/5).
Dalam kesempatan tersebut, Joao juga menegaskan pentingnya kerja sama militer yang solid antara Indonesia dan Timor Leste meski menghadapi tantangan kecil di lapangan. Senada dengan sambutan Presiden RDTL Jose Ramos Horta tentang pentingnya rekonsiliasi, Joao menekankan bahwa masyarakat Timor Leste dan mantan warga Timor-Timur di Indonesia tetap bersaudara.
Ia juga berharap kerja sama bilateral kedua negara terus ditingkatkan di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan sosial budaya.
Baca Juga: Suguhkan Beragam Manuver Udara, JAT Tampil Memukau di Pembukaan LIMA 2025 Malaysia
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu TNI diwakili Kodim 1604/Kupang bersama Angkatan Darat Timor Leste (F-FDTL) menggelar Latihan Bersama (Latma) Subject Matter Expert Exchange โ Civil Military Cooperation (SMEE-CIMIC).
Latma ini digelar bertujuan memperkuat kerja sama sipil-militer di bidang kemanusiaan, khususnya dalam penyediaan air bersih di wilayah terpencil. Kegiatan mencakup materi teknis dan praktik lapangan pembuatan pompa hidraulik (hidram) dan pembangunan sumur bor. (rr)